Di Balik Industri Kecantikan, Inilah Nasib para Penambang Miskin di India

- 22 Mei 2021, 15:54 WIB
Ilustrasi skincare
Ilustrasi skincare /Pixabay/5882641

“Beberapa penambang memberi tahu kami bahwa mereka hanya diizinkan untuk menjual mika kepada pedagang tertentu, mereka yang meminjam uang dan dengan harga yang ditentukan oleh pedagang itu,” kata jurnalis investigasi Peter Bengtsen, yang telah melacak perdagangan mika di Jharkhand untuk mengetahui lebih lanjut. dari satu dekade.

"Perjanjian itu pada dasarnya akan bertahan sampai mereka melunasi hutang itu kepada pedagang ini."

Penggerebekan oleh otoritas hutan juga biasa terjadi, dan penambang terkadang harus membayar suap agar dapat terus bekerja. “Polisi jarang berkunjung, tapi polisi hutan selalu mengejar kami,” kata Mosamat.

Wilayah pertambangan Jharkhand juga dijalankan oleh sindikat yang berbeda.

“Ada banyak sekali jaringan orang yang membuat penambangan ini terjadi, dan mereka sangat kuat,” kata Deepak Bara, jurnalis lepas yang berbasis di Jharkhand. "Ini bisa sangat berbahaya bisa mengancam nyawa karena ada begitu banyak pemangku kepentingan".

Baca Juga: Jokowi Nyatakan Indonesia Siap Jadi Hub Produsen Vaksin Covid-19 di Asia Tenggara

Reputasi kontroversial Mica mulai muncul pada pertengahan tahun 2000-an, menyusul penyelidikan penggunaan pekerja anak di industri tersebut.

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional, India memiliki lebih dari 10 juta anak yang bekerja. Dan dengan organisasi internasional yang menyoroti masalah ini, penderitaan anak-anak di industri mika menarik perhatian media internasional.

“Ceritanya keluar anak-anak pergi ke tambang mika, membantu orang tua mereka. Begitu banyak film dokumenter yang dibuat tentang masalah pekerja anak, ”kata Bara.

Tetapi jurnalis dan politisi lokal berpendapat bahwa laporan-laporan ini gagal untuk membahas satu detail penting: Marginalisasi Adivasis. Anak-anak yang tumbuh di sekitar tambang mika “hanya memiliki satu pilihan”, kata Bara: Memetik mika.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini