Aksi Demonstrasi Kembali Terjadi di Irak, Satu Orang Tewas dan Beberapa Lainnya Alami Cedera

- 26 Mei 2021, 05:19 WIB
Para berkumpul di dekat lokasi kebakaran selama protes anti-pemerintah di Baghdad, Irak, pada Selasa, 25 Mei 2021 waktu setempat
Para berkumpul di dekat lokasi kebakaran selama protes anti-pemerintah di Baghdad, Irak, pada Selasa, 25 Mei 2021 waktu setempat /Thaier Al-Sudani/REUTERS

KABAR BESUKI - Sebuah aksi demonstrasi anti-pemerintah kembali terjadi di Baghdad, Irak dan telah menewaskan satu orang demonstran serta beberapa orang lainnya mengalami cedera pada Selasa, 25 Mei 2021 waktu setempat.

Menurut informasi yang diperoleh dari pihak keamanan dan medis setempat, sebanyak empat belas pengunjuk rasa dan tujuh anggota pasukan keamanan dilaporkan mengalami luka yang cukup parah akibat terjadinya bentrokan tersebut.

Ratusan orang berdemonstrasi di Tahrir Square untuk meneriakkan slogan-slogan menentang milisi yang didukung Iran dan menuduh pemerintah Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi gagal menjawab atas kematian puluhan aktivis yang ditembak mati di berbagai bagian Irak dalam beberapa bulan terakhir sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Channel News Asia.

Baca Juga: Sejumlah Negara Muslim Minta PBB Selidiki Kemungkinan Kejahatan Selama Konflik antara Israel dan Hamas

Seorang pengunjuk rasa bernama Yousif membawa foto seorang aktivis yang dilaporkan terbunuh baru-baru ini saat mengikuti aksi demonstrasi yang berlangsung kemarin waktu setempat.

Dia menyalahkan milisi yang tidak disebutkan namanya, yang didukung oleh tetangganya Iran, atas kematian tersebut. Milisi, yang menikmati pengaruh besar atas urusan keamanan Irak di masa lalu membantah adanya keterlibatan mereka dalam kematian aktivis tersebut.

Bentrokan meletus setelah pengunjuk rasa mulai melemparkan batu bata ke arah pasukan keamanan berdasarkan keterangan dari seorang saksi mata di tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga: Arab Saudi Telah Tetapkan Rekomendasi Aturan Khususnya Protokol Kesehatan Masa Haji 1442 H

Ketika protes mencuat sejak tahun 2019 lalu, ratusan demonstran yang sebagian besar tidak bersenjata telah dinyatakan tewas dan Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi terpaksa mengundurkan diri.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: REUTERS Channel News Asia


Tags

Terkini

x