KABAR BESUKI - Warga Gaza memilih untuk berkemah di tengah puing-puing rumah mereka pasca dihancurkan oleh serangan bom Israel yang berlangsung selama sebelas hari sejak Senin, 10 Mei 2021 lalu.
Meski PBB telah memberikan angin segar, warga Gaza masih meragukan bahwa pembangunan kembali terhadap rumah-rumah mereka beserta fasilitas umum yang hancur akan terealisasi.
Warga di daerah kantong Palestina tersebut telah menerima beberapa janji bantuan keuangan untuk rekonstruksi setelah sebelas hari pertempuran sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Channel News Asia.
Mesir dan Qatar yang berniat membantu menengahi gencatan senjata yang dimulai sejak Jumat, 21 Mei 2021 lalu masing-masing berjanji akan mengalokasikan sebesari 500 juta dolar AS.
Di Beit Lahiya, anak-anak bermain di antara reruntuhan rumah. Orang dewasa minum teh di furnitur yang rusak. Spanduk memuat nama-nama pemilik rumah yang kehilangan. Sebuah papan bertuliskan nama empat anak, dua wanita dan dua pria tewas dalam pemboman itu.
Abdallah Zawaraa dan keluarganya berhasil selamat dari sebuah insiden pada 13 Mei 2021 lalu. Tukang cukur berusia 23 tahun itu bersama ibu dan saudara-saudaranya mengunjungi kerabat ketika rumah mereka hancur menjadi puing-puing.
Baca Juga: Gencatan Senjata Israel dan Hamas Memasuki Hari Ketiga, PBB Siap Tawarkan Bantuan untuk Gaza
"Setelah pemboman, kami tidak punya tempat tinggal kecuali tenda," kata Abdallah Zawaraa kepada Reuters.