Wabah Flu Burung Telah Dilaporkan di 46 Negara, Ilmuwan dan WHO Peringatkan Akan Adanya Penyebaran

- 29 Mei 2021, 15:25 WIB
Ilustrasi peternakan ayam/ pexels.com/ Italo Melo
Ilustrasi peternakan ayam/ pexels.com/ Italo Melo /

KABAR BESUKI - Di tengah pandemi Covid-19, sebuah penyakit baru dikabarkan mulai muncul di sejumlah negara di dunia yang saat ini juga sedang menjadi perhatian pakar kesehatan di seluruh dunia.

Sebuah subtipe virus flu burung yang disebut dengan H5N8 yang pernah muncul beberapa dekade lalu kembali disebut sebagai penyebab sejumlah orang yang diidentifikasi mengalami gejala flu burung.

Infeksi manusia pertama dari jenis flu burung yang sangat patogen ini kembali muncul pertama kali di Rusia pada Desember 2020 dan hingga kini dikabarkan 46 negara lainnya telah melaporkan kasus serupa ke badan kesehatan dunia (WHO).

Baca Juga: Ternyata Bentuk Alis Bisa Menentukan Karakter Kepribadian Seseorang, Cek Alis Anda Sekarang!

Dua ahli penyakit menular asal China, Gao Fu dan Shi Weifeng telah memperingatkan adanya risiko pandemi melalui sebuah surat yang diterbitkan di majalah Science.

Mereka kemudian menghimbau agar dilakukan peningkatan pengawasan di peternakan unggas, pasar dan juga mengawasi burung liar.

“Eurasia dan Afrika sedang mengalami gelombang baru wabah virus flu burung H5Ny yang sangat patogen,” kata Gao Gao Fu dan Shi Weifeng dalam surat yang diterbitkan di majalah Science, sebagaimana dilansir dari South China Morning Post.

"Potensi zoonosis dari virus flu burung memerlukan pemantauan yang terus-menerus dan kewaspadaan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut yang dapat mengakibatkan pandemi yang menghancurkan," lanjutnya.

Baca Juga: Kebiasaan Setelah Bangun Pagi yang Bisa Tingkatkan Energi dan Mood, Lakukan Setiap Hari Agar Lebih Produktif

Flu burung dan babi sama-sama berasal dari virus influenza A yang juga merupakan satu-satunya jenis virus flu yang dapat menyebabkan pandemi.

Virus H5 adalah subgrup dari influenza A yang pertama kali ditemukan di provinsi Guangdong, China Selatan pada tahun 1996. Setidaknya ada delapan jenis H5 yang terdeteksi setelah itu dan sebagian besar dapat menginfeksi manusia.

Penyebaran virus H5N1 dan H5N8 cukup memprihatinkan karena sudah menyebar di beberapa negara dan menginfeksi manusia dan unggas.

Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi Setelah Menerima Vaksin, Salah Satunya Mengandung Jahe

Hingga kini setidaknya ada 862 infeksi H5N1 pada manusia yang sudah dilaporkan ke WHO termasuk 455 kematian. Kasus tersebut berasal dari 17 negara, dengan lebih dari 75 persen ditemukan di Mesir dan Indonesia, menurut data WHO.

Sementara itu H5N8 telah ditemukan di 46 negara mulai Februari 2021. WHO juga mengumumkan infeksi manusia pertama kali terjadi di Rusia yang menjangkit tujuh pekerja pertanian.

Menurut laporan WHO, wabah tersebut telah membunuh 101.000 ayam di Rusia.

Baca Juga: Terungkap Kronologi Sebenarnya Penyebab Kapal KM Karya Indah Jadi Terbakar, Awal Mulanya Begini

Menindaklanjuti laporan tersebut, pemerintah Rusia tidak menemukan gejala pernapasan pada 150 orang, termasuk 24 kontak terdekat dari tujuh peker pertanian tersebut. Sehingga resiko infeksi manusia dengan H5N8 tergolong rendah.

Namun Gao Fu dan Shi Weifeng kembali memperingatkan jika jarak perjalanan burung liar juga bisa menjadi salah satu faktor penyebaran virus H5.

Menurut pernyataan WHO, kasus flu zoonosis telah terjadi sepanjang tahun 2020 dan setiap negara perlu tetap waspada terhadap munculnya virus influenza yang dapat pertonsi menyebabkan pandemi selanjutnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: south china morning post


Tags

Terkini