Ancaman AS Merupakan Kesalahan Fatal Uni Soviet, Biden dan Putin Akan Membahas Berbagai Masalah Mendesak

- 6 Juni 2021, 07:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat, 4 Juni 2021 menetapkan nada keras untuk pertemuan puncaknya yang akan datang dengan Presiden AS.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat, 4 Juni 2021 menetapkan nada keras untuk pertemuan puncaknya yang akan datang dengan Presiden AS. //Dok. Reuters

KABAR BESUKI - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Amerika Serikat salah untuk berpikir bahwa itu "cukup kuat" untuk lolos dengan mengancam negara lain, sebuah kesalahan, katanya, yang menyebabkan kejatuhan bekas Uni Soviet.

Putin membuat komentar selama konferensi pers Jumat malam ketika dia berbicara tentang sanksi AS terhadap Moskow, menurut kantor berita Rusia TASS.

Dia berbicara hanya beberapa hari sebelum pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden yang kabinetnya pada April memberlakukan berbagai sanksi terhadap Rusia, termasuk pembatasan pasar utang negaranya.

Baca Juga: Resep Mudah Semur Daging Kepala Sapi Paling Empuk dan Gurih Bikin Ketagihan

"Kami mendengar ancaman dari Kongres, dari sumber lain. Itu semua dilakukan dalam konteks proses politik domestik Amerika Serikat," kata Putin.

"Orang-orang yang melakukan ini, mereka mungkin berasumsi bahwa Amerika Serikat memiliki kekuatan ekonomi, militer, dan politik sedemikian rupa sehingga bisa lolos begitu saja. Itu bukan masalah besar, itulah yang mereka pikirkan", tambahnya.

Putin mengatakan perilaku seperti itu mengingatkannya pada Uni Soviet.

Baca Juga: 3 Bentuk Lidah yang Dapat Mengungkapkan Kepribadianmu, Simak Penjelasan dan Kamu Nomer Berapa

"Masalah dengan kekaisaran adalah mereka pikir mereka cukup kuat untuk membuat beberapa kesalahan. Kami akan membeli (orang-orang ini), menggertak mereka, membuat kesepakatan dengan mereka, memberikan kalung kepada mereka, mengancam mereka dengan kapal perang. Dan ini akan menyelesaikan semua masalah. Tapi masalah menumpuk. Saatnya datang ketika mereka tidak bisa diselesaikan lagi", tambahnya.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x