Donald Trump Ditendang dan Diblokir Facebook Selama 2 Tahun, Karena Dianggap Melanggar Aturan di US Capitol

- 6 Juni 2021, 07:15 WIB
Facebook  Donald Trump diblokir selama 2 tahun
Facebook Donald Trump diblokir selama 2 tahun /Instagram/@realdonaldtrump

KABAR BESUKI - Facebook pada hari Jumat 4 Juni 2021, melarang mantan presiden AS Donald Trump selama dua tahun, dengan mengatakan dia pantas mendapatkan hukuman maksimum karena melanggar aturannya atas serangan mematikan oleh para pendukungnya di US Capitol.

"Mengingat beratnya keadaan yang menyebabkan penangguhan Mr Trump, kami percaya tindakannya merupakan pelanggaran berat terhadap aturan kami yang pantas mendapatkan hukuman tertinggi yang tersedia di bawah protokol penegakan baru," kata wakil presiden urusan global Facebook Nick Clegg dalam sebuah postingan.

Facebook juga mengatakan tidak akan lagi memberikan kekebalan kepada politisi untuk konten yang menipu atau kasar di jejaring sosial berdasarkan komentar mereka yang layak diberitakan.

Baca Juga: Resep Mudah Semur Daging Kepala Sapi Paling Empuk dan Gurih Bikin Ketagihan

Dewan pengawas independen Facebook pada Mei mendukung pemblokiran raksasa media sosial itu terhadap Trump, yang diberlakukan setelah kerusuhan 6 Januari di US Capitol, karena perusahaan tersebut mengatakan postingannya menghasut kekerasan.

Namun, dewan memutuskan itu salah untuk membuat larangan tidak terbatas dan memberikan waktu enam bulan untuk menentukan "tanggapan yang proporsional".

"Putusan Facebook adalah penghinaan terhadap 75 juta orang yang memecahkan rekor, ditambah banyak lainnya, yang memilih kami dalam Pemilihan Presiden yang Dicurangi 2020," kata Trump dalam sebuah pernyataan singkat, memperbarui klaim palsunya bahwa pemilihan November lalu dicuri darinya.

"Mereka seharusnya tidak dibiarkan lolos dari penyensoran dan pembungkaman ini, dan pada akhirnya, kita akan menang. Negara kita tidak dapat menerima pelecehan ini lagi!"

Trump ditendang dari platform media sosial terbesar di dunia pada Januari, ketika Facebook menuduh pemimpin Partai Republik itu memicu kerusuhan mematikan bulan itu di US Capitol.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x