Sementara itu, menurut The New York Times, pada tahun 2017 Shi dan rekan-rekannya di laboratorium Wuhan menerbitkan sebuah laporan tentang percobaan.
Dikatakan mereka menciptakan virus corona kelelawar hibrida baru dengan mencampur dan mencocokkan bagian dari beberapa yang sudah ada termasuk setidaknya satu yang hampir menular ke manusia untuk mempelajari kemampuan mereka untuk menginfeksi dan bereplikasi dalam sel manusia.
Baca Juga: Rumah Sakit Bangkok Menunda Suntikan Vaksin Covid-19, Menkes Anutin: Mungkin Ada Kebingungan
Namun, Shi mengatakan eksperimennya berbeda dari eksperimen gain-of-function karena mereka tidak berusaha membuat virus lebih berbahaya. Sebaliknya, mereka mencoba memahami bagaimana virus dapat melompati spesies.
"Laboratorium saya tidak pernah melakukan atau bekerja sama dalam melakukan eksperimen GOF yang meningkatkan virulensi virus," pungkasnya.***