“Mereka bahkan tidak mengizinkan kami untuk mengeluarkan salinan Al-Qur’an dan buku-buku agama lainnya,” katanya.
Khatoon mengatakan pembongkaran kamar kecil dan pompa air telah menimbulkan masalah sanitasi di antara para wanita di kamp tersebut.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Tunisia Dipecat Saat Kasus Covid-19 Melonjak Naik
“Kami sekarang tidak punya tempat untuk buang air besar, mandi atau mencuci pakaian,” imbuh Khatoon.
Diperkirakan 40.000 pengungsi Rohingya, banyak yang diyakini tidak berdokumen, tinggal di kamp-kamp sempit di kota-kota India, termasuk Jammu, Hyderabad dan Nuh di negara bagian Haryana.***