Bangladesh Mulai Vaksinasi Covid-19 Bagi para Pengungsi Rohingya di Kamp-kamp Pengungsian

- 11 Agustus 2021, 15:59 WIB
ilustrasi ilustrasi Bangladesh Mulai Vaksinasi Covid-19 Bagi Para Pengungsi Rohingya di Kamp-kamp Pengungsian
ilustrasi ilustrasi Bangladesh Mulai Vaksinasi Covid-19 Bagi Para Pengungsi Rohingya di Kamp-kamp Pengungsian /instagram.com/rohingya/

KABAR BESUKI - Pemerintah Bangladesh dan lembaga bantuan telah mulai memvaksinasi pengungsi Rohingya.

Hal ini sebagai antisipasi ketika lonjakan kasus menimbulkan masalah kesehatan di kamp-kamp pengungsian.

Diketahui lebih dari satu juta orang yang melarikan diri dari Myanmar untuk berlindung.

Baca Juga: Seorang Pengusaha Kanada Dihukum 11 Tahun Atas Tuduhan Mata-mata di China

Varian Delta yang sangat menular mendorong lonjakan infeksi di seluruh Bangladesh, dengan sekitar 20.000 infeksi dan 200 kematian tercatat sejauh ini di distrik Cox's Bazar.

Sebuah wilayah selatan yang berbatasan dengan Myanmar dimana 34 kamp pengungsi berada.

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan tingkat positif nasional sekitar 30 persen menunjukkan penyebaran Covid-19 jauh lebih tinggi, terutama mengingat banyaknya orang yang tinggal di kamp-kamp pengusian.

Baca Juga: Facebook Hapus Akun dari Rusia yang Mengajak Para Influencer untuk Menyebarkan Pesan Anti-Vaksin

Kantor Ahli Bedah Sipil pemerintah di Cox's Bazar dan lembaga bantuan memulai kampanye vaksinasi pada hari Selasa lalu di 34 kamp di samping upaya vaksinasi nasional Bangladesh.

Sekitar 500 staf dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Bangladesh bergabung dengan petugas kesehatan untuk kampanye tersebut bekerja sama dengan badan pengungsi PBB.

Pemimpin komunitas Rohingya, relawan kesehatan garis depan di kamp-kamp, dan Rohingya yang berusia lebih dari 55 tahun termasuk dalam kelompok pertama yang divaksinasi.

Komisaris Tinggi PBB mengatakan lebih dari 65.000 dari hampir 900.000 pengungsi akan divaksinasi pada kelompok pertama.

Bangladesh telah melaporkan lebih dari 1,3 juta infeksi, termasuk 22.897 kematian akibat Covid-19 sejak pandemi dimulai.

Baca Juga: Puluhan Mahasiswa Indonesia di Nanjing China Dilarang Keluar dari Kampus Karena Hal Ini

Lebih dari 700.000 Rohingya melarikan diri dari Myanmar yang mayoritas beragama Buddha pada tahun 2017 ketika tindakan keras militer dilakukan terhadap kelompok etnis tersebut setelah serangan oleh pemberontak.

Rohingya lainnya telah tinggal di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh setelah gelombang penganiayaan sebelumnya.

Tindakan keras tahun 2017 termasuk pemerkosaan, pembunuhan dan pembakaran ribuan rumah, dan disebut sebagai pembersihan etnis oleh kelompok hak asasi global dan PBB.

Sementara Bangladesh dan Myanmar telah berusaha untuk mengatur repatriasi, Rohingya terlalu takut untuk kembali ke rumah.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkini