Di ujung lain Mediterania, pemerintah Aljazair mengerahkan tentara untuk membantu memerangi kebakaran yang mengoyak kawasan hutan di utara negara itu, menewaskan sedikitnya 65 orang, termasuk 28 tentara.
Daerah yang paling parah terkena adalah Tizi Ouzou, distrik terbesar di wilayah pegunungan Kabylie, di mana rumah-rumah terbakar dan penduduk mengungsi ke hotel, hostel, dan akomodasi universitas di kota-kota terdekat.
Baca Juga: Singapura Laporkan 61 Kasus Baru yang Terdeteksi Tersebar Secara Lokal
Presiden Abdelmadjid Tebboune mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk orang yang meninggal.
Di Italia selatan, kebakaran melanda ribuan hektar tanah saat suhu mencapai rekor di atas 40 derajat Celcius (104 ° F) dan angin panas mengipasi api.
Petugas pemadam kebakaran mengatakan di Twitter bahwa mereka telah melakukan lebih dari 3.000 operasi di Sisilia dan Calabria dalam 12 jam terakhir, mengerahkan tujuh pesawat untuk mencoba memadamkan api.
"Kami kehilangan sejarah kami, identitas kami berubah menjadi abu, jiwa kami terbakar," tulis seorang walikota lokal di Calabria, Giuseppe Falcomata, di Facebook, setelah seorang pria berusia 76 tahun meninggal ketika api melalap rumahnya.
Seorang pria berusia 30 tahun meninggal di dekat kota Catania ketika traktornya terbalik saat dia membawa air untuk memadamkan api, lapor media setempat.
Ibukota Tunisia, Tunis, mencatat suhu tertinggi 49C (120F) pada Selasa, kata Institut Meteorologi.