Bandara Arab Saudi Diserang Drone, 8 Orang Tewas

- 1 September 2021, 09:57 WIB
Ilustrasi Bandara Arab Saudi Diserang Drone, 8 Orang Tewas
Ilustrasi Bandara Arab Saudi Diserang Drone, 8 Orang Tewas /Sharegrid/Unsplash/

KABAR BESUKI - Serangan pesawat tak berawak (drone) di bandara Abha Arab Saudi telah melukai delapan orang.
 
Hal itu disampaikan oleh koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Houthi di negara tetangga Yaman.
 
Menyusul serangan yang dilaporkan sebelumnya, pesawat tak berawak kedua juga mencoba menyerang Bandara Internasional Abha namun dapat dicegat dan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan.
 
 
"Delapan orang terluka dan sebuah pesawat sipil rusak, menurut informasi awal," ujar kepala koalisi, dikutip Kabar Besuki dari Aljazeera.
 
Koalisi mengatakan serangan kedua di bandara “merupakan kejahatan perang” setelah mencegat drone jebakan pada hari sebelumnya.
 
Dalam pernyataan kedua, koalisi mengatakan bahwa mereka yang terluka termasuk satu warga negara Saudi, seorang Nepal, tiga orang dari India dan tiga dari Bangladesh salah satunya dalam kondisi kritis.
 
Koalisi juga mengatakan pihaknya meluncurkan operasi militer yang menargetkan landasan peluncuran yang digunakan di ibu kota Yaman, Sanaa di bawah kendali pemberontak sejak 2014 yang digunakan untuk melakukan serangan Abha.
 
 
"Menghancurkan elemen teroris yang bertanggung jawab atas serangan itu," ujarnya.
 
Menurut Al-Ekhbariya, setelah koalisi mencegat serangan pertama, pecahan peluru menghantam bagian bandara dekat landasan pacu.
 
Ia menambahkan bahwa penerbangan telah dihentikan sementara untuk memastikan keamanan pesawat yang masuk dan berangkat, serta warga sipil di bandara.
 
Para pemberontak belum mengomentari insiden itu.
 
 
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah rudal dan pesawat tak berawak menghantam pangkalan militer utama di selatan Yaman.
 
Diketahui serangan menewaskan sedikitnya 30 tentara Yaman yang didukung Saudi dan menandai salah satu serangan paling mematikan dalam perang saudara selama bertahun-tahun di negara itu.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkini

x