Baca Juga: Gendam Ki Sodo Buono Sudah Bereaksi, Pelaku Pembunuh Tuti dan Amel Masih Bertahan Minta Perlindungan
Hal ini terjadi karena udara panas dan gas naik di atas yang lebih dingin dan suhu udara atmosfer menurun dengan ketinggian, menciptakan semacam lift tak terlihat yang bisa dinaiki oleh gumpalan.
Namun, menurut Observatorium Bumi fenomena langka yang dikenal sebagai pembalikan suhu tersebut berarti bahwa lapisan udara panas yang meningkat sementara bertindak seperti penutup, menjebak bulu-bulu gunung berapi di troposfer lapisan pertama atmosfer tepat di atas permukaan bumi pada ketinggian 5,3 km.
Penghalang tersebut tersebut itu memaksa gumpalan keluar secara horizontal.
Gumpalan yang terperangkap akhirnya menciptakan cincin konsentris karena pasang surut alami dalam intensitas aktivitas gunung berapi, yang menciptakan semacam denyut dalam emisi yang dikeluarkan oleh gunung berapi.
Proses unik ini juga tertangkap kamera oleh Izaña Atmospheric Research Center, yang berbasis di Tenerife (Pulau Canary lainnya).
Menurut National Weather Service, nama resmi untuk jenis formasi awan konsentris ini adalah gelombang gravitasi. Namun, dalam proses pembentukannya tidak ada hubungannya dengan gravitasi.***