KABAR BESUKI – Putin berikan Ultimatum kepada negara-negara eropa yang beberapa waktu ini mengecam negara Rusia dalam konflik yang terjadi dengan Ukraina.
Mata uang Rusia yang kini jatuh akibat sanksi-sanksi ekonomi yang diberikan oleh negara-negara eropa, karena invasi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina, tak membuat Putin kehilangan akal.
Putin lantas memberikan ultimatum kepada negara-negara eropa, agar mata uang negaranya, yakni Rubel bisa bangkit dari keterpurukan.
Baca Juga: Ukraina Tuntut Sanksi Baru Terhadap Rusia Atas Pembantaian di Kota Bucha
Sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari kanal YouTube tvOneNews, pada Selasa, 5 April 2022, ultimatum yang diberikan Putin kepada negara-negara eropa.
Karena jatuhnya mata uang rubel, akibat faktor negara-negara eropa yang ikut memberikan sanksi ekonomi kepada Putin, membuat Putin harus memutar strategi.
Ia dalam ultimatumnya, meminta pembayaran gas alam dari negara-negara eropa yang memberikan sanksi kepadanya dengan menggunakan mata uang rubel.
“Negara-negara yang telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia, dapat terus membayar gas alam dalam mata uang asing melalui bank Rusia yang akan mengubah uang tersebut menjadi rubel,” kata Putin.
Baca Juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Berikan Pesan Menyentuh di Grammy Awards: Mohon Dukung Kami
Seperti yang sudah diketahui, Rusia adalah negara yang memasok 1/3 gas alam ke eropa, yang gas itu nantinya akan dimanfaatkan menjadi energi.
Kesempatan komoditas gas alam yang dimiliki oleh Rusian ini tentunya menjadi sebuah kesempatan emas bagi Putin, untuk membalas sanksi-sanksi ekonomi yang diberikan kepada negara Rusia.
Jika pembayaran impor gas alam dari Rusia tidak menggunakan mata uang rubel, maka Putin mengancam akan menghentikan kontrak mengenai jual beli gas alam tersebut.
Setelah invasi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina, ada dari negara-negara eropa yang mengecam dan juga memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia, sehingga mata uang rubel turun drastis.
Baca Juga: Menteri Kabinet Sri Lanka Mengundurkan Diri Secara Massal, Tersisa Presiden
Namun, setelah keputusan Putin ini, mata uang rubel kini kembali pulih, tentunya ini juga sebagai serangan balik Rusia kepada eropa.
Salah satu dampak yang terjadi dari ultimatum yang diberikan oleh Putin adalah krisis energi yang terjadi di Jerman.
Kemungkinan krisis energi di Jerman bisa terjadi, karena pihak dari pemerintah Jerman sendiri melakukan peringatan level 1 dari 3 level peringatan, mengenai krisis energi jika Rusia menghentikan pasokan gas alam ke Jerman.
Karena Jerman menyatakan menolak untuk melakukan pembayaran gas alam menggunakan mata uang rubel, lantaran akan menguntukan pihak Rusia atas invasinya kepada Ukraina.
Baca Juga: Rudal Menghatam Odessa di Ukraina, Mariupol Siap di Evakuasi
Jerman lalu membentuk sebuah tim khusus dalam menangani dan memantau pasokan gas alam negaranya.
Melalui Menteri Ekonomi Negara Jerman, Robert Habeck mengatakan alasan dibentuknya tim krisis tersebut, adalah upaya untuk melakukan pencegahan krisis energi gas alam.
“Langkah ini hanya sebagai bentuk pencegahan, dan stok gas di Jerman saat ini ada sebanyak 25% dari kapasitas,” kata Robert.
Berikut ini adalah negara yang turut memberikan sanksi kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina.
- Amerika Serikat
- Swiss
- Uni Eropa
- Inggris
- Jepang
- Kanada
- Singapura
Sanksi-sanksi tersebut, berupa sanksi ekonomi, pembekuan aset bank Rusia, atau juga melakukan pembatasan transaksi terhadap organisasi individu, dan lain sebagainya.***