Network
KABAR BESUKI – Serangan Rusia terhadap Ukraina kembali terjadi. Dua roket menghantam stasiun kereta di Ukraina Timur.
Pasalnya, stasiun kereta api Ukraina tersebut merupakan stasiun yang dipergunakan untuk evakuasi warga sipil yang akan dipindahkan ke bagian negara yang lebih aman.
Akan tetapi malah mendapatkan serangan tiba-tiba dari roket Rusia hingga menewaskan lebih dari 30 orang dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.
Baca Juga: UPDATE Terbaru Kasus Nida Tangmo, Mr M Diduga Jadi Tersangka ke 6 Kasus Ini
“Ribuan orang berada dalam stasiun selama serangan rudal, karena penduduk wilayah Donetsk sedang dievakuasi ke wilayah yang lebih aman di Ukraina,“ Tulis Gubernur Oblast di laman telegramnya.
Sebelumnya, negosiator Ukraina menyatakan tidak akan ada gencatan senjata sementara dengan Rusia. Kedua belah pihak terus menerus membicarakan pengadaan damai secara online.
Namun semua berubah sejak kejadian di Bucha dan kota-kota lain di dekat Kyiv terungkap.
Baca Juga: Sanksi Berat Terhadap Rusia atas Ukraina, Amerika Serikat Siap Melakukan Boikot
"Ini bukan pertanyaan tentang negosiasi yang sebenarnya, tetapi latar belakang emosional di mana negosiasi ini dilakukan. Masyarakat Ukraina sekarang jauh lebih negatif tentang konsep negosiasi yang menyangkut Russian," kata Podoliak, penasehat Presiden Ukraina, dalam sebuah wawancara dengan publikasi online RBC-Ukraina.
