KABAR BESUKI - Liga Arab meminta Israel untuk mengakhiri sembahyang Yahudi di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki serta memperingatkan bahwa tindakan seperti itu merupakan penghinaan yang mencolok terhadap perasaan Muslim dan dapat memicu konflik yang lebih luas.
Liga memecah keheningan pada hari Kamis pada peristiwa kekerasan baru-baru ini di Al-Aqsa, dengan mengatakan Israel telah membatasi Muslim dalam hak beribadah mereka di Kota Tua Yerusalem, sementara juga mengizinkan orang-orang Yahudi ultra-nasionalis untuk memasuki situs suci di bawah perlindungan polisi.
“Tuntutan kami jelas bahwa Al-Aqsa dan Haram al Sharif di semua wilayahnya adalah satu-satunya tempat ibadah bagi umat Islam,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi kepada wartawan setelah pertemuan darurat liga di Amman, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Aljazeera.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Turun Hari Ini Jumat 22 April 2022 di Pegadaian
Pertemuan itu diadakan untuk membahas apa yang disebut liga sebagai “kebijakan dan tindakan ilegal Israel” di Yerusalem.
Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan Israel melanggar kebijakan selama berabad-abad yang menyatakan non-Muslim boleh mengunjungi kompleks Al-Aqsa, tetapi mereka tidak boleh sembahyang di sana.
Polisi anti huru hara Israel menyerbu kompleks masjid Al-Aqsa pekan lalu di mana setidaknya 158 warga Palestina terluka dan ratusan ditahan.
Safadi, yang berbicara dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken minggu ini, bertemu dengan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS yang mengunjungi wilayah itu pada hari Rabu untuk membahas pengurangan ketegangan di situs suci itu.
Menteri luar negeri mengatakan dia telah menerima jaminan bahwa Israel akan menghentikan jamaah Yahudi memasuki Al-Aqsa.