Banjir Bandang Seoul Cetak Rekor Terparah dalam 80 Tahun Terakhir, 7 Orang Meninggal Dunia dan 6 Orang Hilang

- 9 Agustus 2022, 09:29 WIB
Banjir Bandang Seoul Cetak Rekor Terparah dalam 80 Tahun Terakhir, 7 Orang Meninggal Dunia dan 6 Orang Hilang.
Banjir Bandang Seoul Cetak Rekor Terparah dalam 80 Tahun Terakhir, 7 Orang Meninggal Dunia dan 6 Orang Hilang. /Yonhap/

KABAR BESUKI - Ibu kota negara Korea Selatan yakni Seoul baru saja dilanda musibah banjir bandang akibat curah hujan yang terlalu deras pada Senin, 8 Agustus 2022 kemarin.

Musibah banjir bandang yang melanda Seoul kemarin mencetak rekor terparah dalam 80 tahun terakhir.

Sebanyak tujuh orang dilaporkan meninggal dunia dan enam orang lainnya dilaporkan hilang akibat banjir bandang yang melanda Seoul dengan sangat ekstrim dibandingkan musibah sejenis yang pernah terjadi sebelumnya.

Selain tujuh orang yang dilaporkan meninggal dunia dan enam orang yang dilaporkan hilang, banjir bandang di Seoul juga menyebabkan sembilan orang di Provinsi Gyeonggi dilaporkan mengalami luka-luka.

Baca Juga: Seoul Dilanda Banjir Bandang Akibat Hujan Deras, Sejumlah Bangunan Ikut Terendam

Dilansir Kabar Besuki dari laman Korea Times, banjir bandang yang melanda Seoul kemarin telah menyebabkan sejumlah bangunan ikut terendam air bah.

Berdasarkan informasi dari pemerintah setempat, sebanyak 163 orang dari 107 kepala keluarga di wilayah ibu kota kehilangan tempat tinggal akibat banjir bandang yang melanda Seoul.

Para korban yang kehilangan tempat tinggal akibat banjir bandang terpaksa harus mengungsi di sekolah dan fasilitas umum lainnya yang telah disediakan sebagai tempat pengungsian.

Selain itu, tiga orang yang terdiri dari dua orang dewasa berusia 46 tahun dan satu anak berusia tiga belas tahun melaporkan bahwa mereka terjebak di lantai semi-basement sebuah bangunan pada pukul 21.07 KST kemarin malam.

Tak lama kemudian, mereka pun meninggal dunia akibat terjebak banjir bandang di sekitar lokasi kejadian.

Baca Juga: Amelia Tantono Sebut Banjir Bandang di Seoul Kali Ini Terparah Selama Tinggal di Korea Selatan Sejak 2010

Kemudian di Dongjak, seorang pegawai kantoran berusia 60 tahunan ditemukan meninggal dunia akibat sengatan listrik pada pukul 18.50 KST.

Orang tersebut ditemukan meninggal dunia saat proses perbaikan pasca tumbangnya pohon di pinggir jalan akibat hujan deras yang menyebabkan banjir bandang.

Tak jauh dari lokasi terjadinya perbaikan jalan akibat pohon tumbang, satu orang lainnya juga ditemukan meninggal dunia pada pukul 17.40 KST dalam sebuah rumah.

Lalu di Gwangju, satu orang ditemukan meninggal dunia akibat terjebak di bawah puing-puing reruntuhan sebuah stasiun bus yang ikut terendam banjir, sementara satu orang lainnya meninggal dunia usai tanah longsor yang menyebabkan dirinya terkubur hidup-hidup.

Adapun di distrik Seocho, empat orang dinyatakan hilang di beberapa koridor bawah tanah dalam sebuah pusat perbelanjaan dan di sebuah lubang got, sementara dua orang lainnya masih belum ditemukan karena hanyut dalam aliran banjir bandang.

Baca Juga: Seoul Dilanda Banjir Bandang Akibat Hujan Deras, Rosakis: Apakah Ini Tandanya Bumi Benar-benar Sakit?

Musibah banjir bandang yang melanda Seoul akibat hujan deras membuat sejumlah fasilitas umum tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Sejumlah rute kereta bawah tanah tak dapat beroperasi dengan normal karena terdampak banjir bandang.

Selain itu, sebanyak sembilan belas rute kapal feri penumpang juga tidak dapat beroperasi dengan normal untuk mencegah adanya potensi banjir bandang susulan berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan oleh Administrasi Meteorologi Korea (KMA).

Pasalnya, Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan juga telah meningkatkan status peringatan dini kebencanaan dari 'siaga' menjadi 'awas' pada Selasa, 9 Agustus 2022 pukul 01.00 KST.

Peristiwa banjir bandang yang melanda Seoul juga menyebabkan saluran air di Convention and Exhibition Center mengalami kebocoran.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Korea Times Yonhap


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x