Jangan Banyak Bicara, Ini 3 Perkara Makruh yang Harus di Waspadai

- 7 Januari 2021, 08:18 WIB
Ilustrasi orang banyak bicara
Ilustrasi orang banyak bicara /pexels.com/Sora Shimazaki

KABAR BESUKI - Dalam ajaran agama Islam, selalu melarang umatnya untuk berbuat yang tak baik dan di haramkan.

Harusnya kita sebagai umat, harus mengetahui dan menjauhi apa saja yang dilarang oleh Allah SWT.

اَلْحَمْدُ لِلّٰه، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣) Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.

Berikut tiga perkara yang di haramkan oleh Allah SWT menurut hadist di atas.

Baca Juga: Haram! Hindari Segera 3 Perkara Ini, Sebelum Neraka Menjemput Anda dengan Siksaan Sangat Pedih

1. Banyak Bicara Tidak Bermanfaat

Orang yang banyak bicara dan tak ada manfaatnya hukumnya makruh. Dalam artian, sebaiknya ditinggalkan. Karena banyak omong dalam masalah yang tidak bermanfaat dapat menjerumuskan seseorang kepada pembicaraan yang diharamkan, seperti ghibah (membicarakan keburukan orang lain yang memang ada padanya, tidak di hadapannya, seandainya ia mendengar maka ia tidak suka keburukannya itu dibicarakan), namimah (memindah omongan dari satu orang ke orang lain untuk mengadu domba sesama Muslim atau merusak hubungan antar mereka) dan lain sebagainya.

2. Banyak Bertanya

Banyak bertanya mengenai hal-hal yang tidak diperlukan dan tidak dibutuhkan hukumnya makruh. Adapun bertanya mengenai masalah yang terkait agama yang dibutuhkan dan diperlukan hukumnya wajib. Sayyidah Aisyah radliyallahu ‘anha memuji kaum Muslimat Anshor yang tidak pernah malu bertanya kepada Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan agama. Beliau mengatakan:

Baca Juga: Waspada! Kebiasaan Main Hp Saat Tiduran Bisa Fatal, Bahkan Picu Kebutaan dan Kanker Mata

نِعْمَ النِّسَاءُ نِسَاءُ الْأَنْصَارِ، لَمْ يَمْنَعْهُنَّ الْـحَيَاءُ أَنْ يَتَفَقَّهْنَ فِي الدِّيْنِ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)

Maknanya: “Sebaik-baik perempuan adalah perempuan Kaum Anshor. Rasa malu tidak mencegah mereka untuk memperdalam ilmu agama” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari)

3. Belanja Tidak Baik

Apabila harta itu dibelanjakan dari sumber yang halal dan dengan cara yang halal untuk bersenang-senang dan bermewah-mewahan, maka hal itu tidaklah terhitung dosa. Hukumnya makruh, sebaiknya tidak dilakukan. Karena memperbanyak kesenangan dan kemewahan hidup bukanlah termasuk perilaku orang-orang yang bertakwa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepada sahabat Mu’adz bin Jabal radliyallahu ‘anhu:

Baca Juga: Hukum Haram Menjual dan Makan Ikan Lele, Ini Alasannya!

إِيَّاكَ وَالتَّنَعُّمَ فَإِنَّ عِبَادَ اللهِ لَيْسُوْا بِالْمُتَنَعِّمِيْنَ (رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ)

Maknanya: “Jauhilah sifat gemar bersenang-senang dan bermewah-mewahan, karena hamba-hamba Allah yang shalih bukanlah orang-orang yang gemar bersenang-senang dan bermewah-mewahan” (HR al-Baihaqi).

Sedangkan apabila harta itu dibelanjakan pada kemaksiatan, maka hal itu tergolong dosa dan maksiat.

Baca Juga: 3 Amalan Pahala yang Terus Mengalir Setelah Meninggal Dunia dan Tidak Terputus

Semoga kita senantiasa selalu melakukan kebaikan dan menjauhi setiap larangan Allah SWT.***


 

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah