Heboh Isu Haji via Metaverse, Bagaimana Islam Memandang? Begini Penjelasan Ustadz Fahmi Salim

- 11 Februari 2022, 07:19 WIB
Heboh Isu Haji via Metaverse, Bagaimana Islam Memandang? Begini Penjelasan Ustadz Fahmi Salim.
Heboh Isu Haji via Metaverse, Bagaimana Islam Memandang? Begini Penjelasan Ustadz Fahmi Salim. /Tangkap Layar YouTube.com/Hersubeno Point

KABAR BESUKI - Belakangan ini publik khususnya umat Islam dibuat heboh dengan isu ibadah haji yang disebut-sebut dapat dilaksanakan melalui metaverse.

Beredarnya isu ibadah haji via metaverse membuat penceramah Ustadz Fahmi Salim turut angkat bicara di hadapan publik khususnya umat Islam.

Ustadz Fahmi Salim membeberkan penjelasan mengenai pandangan Islam terkait ibadah haji via metaverse sebagaimana isu yang saat ini heboh.

Baca Juga: Devie Rahmawati Ingatkan Penghuni Metaverse untuk Berpegang Teguh pada Nilai Agama dan Pancasila

Sebelum membahas isu haji via metaverse dalam perspektif Islam, Ustadz Fahmi Salim memberikan gambaran umum mengenai metaverse yang menjadi bagian dari perkembangan teknologi masa kini.

Dia menyeubut, metaverse sesungguhnya merupakan sarana hiburan untuk melepas rindu dengan orang lain yang berjauhan secara lokasi, namun terhalang untuk bertemu khususnya di masa pandemi.

"Itu hiburan aja untuk melepas rindu, kangen. Jadi metaverse ini kan sebuah perkembangan kemajuan teknologi untuk mendekatkan sesuatu yang jauh," kata Ustadz Fahmi Salim sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Jumat, 11 Februari 2022.

metaBaca Juga: Ichsanuddin Noorsy Bongkar Isu Besar di Balik Metaverse, Mulai Kekerasan Seksual Hingga Pemerintahan Global

Ustadz Fahmi Salim juga menegaskan bahwa metaverse memiliki manfaat yang luar biasa dalam urusan duniawi.

Menurutnya, salah satu manfaat dari metaverse adalah mengurangi cost perjalanan ke kota atau negara lain maupun biaya yang harus dikeluarkan jika bepergian di dunia nyata.

Akan tetapi, dia menegaskan bahwa hal tersebut tidak berlaku demikian untuk urusan akhirat karena Allah SWT dan Rasulullah SAW telah menentapkan tata cara beribadah yang baik dan benar.

"Untuk urusan keduniaan, memang sangat bermanfaat sekali untuk mengurang cost perjalanan dan lain sebagainya. Tapi kalau berkaitan dengan ibadah, tidak bisa dibuat seperti itu. Tata caranya sudah ditentukan oleh Allah dan Rasul SAW," ujarnya.

Bahkan untuk ibadah haji, dia mengatakan bahwa syariat Islam yang dicontohkan Rasulullah SAW harus benar-benar dilaksanakan di tanah suci.

"Apalagi haji, umrah, itu harus mengikuti manasik yang dicontohkan oleh baginda Rasulillah SAW. Bukan hanya sekedar manasiknya, tetapi juga tempatnya kita harus menginjakkan kaki di tempat aslinya," katanya.

Baca Juga: Metaverse dalam Pandangan Islam, Seperti Apa? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Berikut Ini

Meski demikian, Ustadz Fahmi Salim tak menampik adanya manfaat metaverse untuk keperluan manasik haji maupun umrah.

Menurutnya, manasik haji dan umrah via metaverse sangat berguna untuk mengenal Ka'bah secara lebih dekat, detail, dan mendalam.

"Dia bermanfaat untuk manasik hajinya. Kita latihan ibadah haji, latihan manasik bagi yang belum terbiasa itu sangat membantu untuk mengenal lebih dekat, lebih detail aspek Ka'bah itu sendiri," ujar dia.

Terakhir, dia menegaskan bahwa ibadah khususnya haji dan umrah harus dilakukan secara nyata di tanah suci yakni Mekkah, Muzdalifah, Mina, dan Padang Arafah.

"Ibadah itu harus dilakukan secara live di lapangan, terutama ibadah haji dan umrah. Karena dia meniscayakan berada di Masjidil Haram. Secara fisik, kita harus menginjakkan kaki di tanah suci Makkah Al-Mukarromah, kemudian rangkaian Masjidil Haram itu ke Muzdalifah, kemudian ke Mina, lalu Padang Arafah," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Hersubeno Point


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x