Koki Muda Ini Ingin Mengajak Orang Indonesia Menikmati Masakan Lokal Setelah Menyajikan Acar Ikan Mentah

13 Februari 2021, 10:00 WIB
cheff renata /facebook

KABAR BESUKI – Ketika berbicara tentang “makanan Indonesia”, sebagian besar orang asing mungkin akan berpikir tentang makanan yang populer seperti nasi goreng, sate atau rendang.

Padahal, masakan Indonesia sangat beragam, berkat bentangan geografis negara dan lebih dari 600 kelompok etnis.

Dilansir dari CNA, Dalam sebuah tur kuliner di Eropa beberapa tahun yang lalu, Renata Moeloek, seorang kok muda Indonesia, menjalankan pop-up di restoran lokal di Spanyol, Belgia dan Slovakia, dia menyajikan naniura (acar ikan mentah dari Sumatera Utara), gehu (tahu isi) dan opor ayam (ayam dalam santan) untuk tamunya.

Baca Juga: Benarkah Silikon pada Shampoo Berdampak Buruk untuk Rambut? Ini Penjelasannya!

Ia berkata mengenai reaksi tamunya terhadap makanan indonesia, “Semuan sangaat tertarik, bahkan kagum dan kaget. Mereka tidak tahu masakan Indonesia begitu beragam karena yang mereka tahu hanya nasi goreng, rendang, mie goreng dan sate”.

Koki cantik yang berusia 26 tahun ini menambahkann bahwa banyak juga yang ingin memiliki resepnya

Renata yang menjadi tenar berkat perannya sebagai juri MasterChef Indonesia mengakui bahwa masakan Indonesia memang tidak setenar masakan Asia lainnya.

Seperti makanan Vietnam, Thailand, dan Cina yang telah diterima secara luas di negara-negara barat. “Tapi makanan Indonesia masih berusaha mencapai level itu,” ujarnya.

“Agar masakan Indonesia mendunia, orang Indonesia pertama-tama harus berinisiatif mempelajari makanan lokalnya dan mengapresiasinya,”tambahnya.

Baca Juga: BTS Akan Pecahkan Rekor Lain Dengan 'Map Of The Soul: 7' dan Mencapai Milestone Baru di Spotify

Dia juga mengatakan bahwa ketika semakin banyak orang Indonesia yang mulai menunjukkan ketertarikan pada masakan lokal, itu akan menjadi peluang besar makanan Indonesia dapat mendapatkan pengakuan yang layak.

Secara umum orang Indonesia tidak begitu tahu tentang masakan lokalnya.“Saya tinggal di Jakarta yang ada di pulau Jawa. Jadi kalau ada yang bertanya tentang makanan Indonesia, yang kami tahu itu makanan Jawa, Padang atau Sunda seperti ayam goreng, tempe, sambal, padahal masih banyak variasinya, ”ujarnya.

Misalnya, ada makanan khas Manado, kuliner Maluku, dan masakan suku Batak yang semuanya memiliki teknik memasak berbeda..

“Mengapa kita perlu memperkenalkan masakan Indonesia kepada orang asing jika orang Indonesia sendiri tidak begitu mengenal masakan lokalnya?,”katanya.

Sementara itu, Renata juga menentang persepsi bahwa makanan Indonesia itu tidak sehat. Sebagai seorang chef, dia sadar akan kesehatan, tetapi dia mengamati bahwa pola makan yang sehat yang belum diterapkan.

Baca Juga: Ini Beberapa Peristiwa Penting di Bulan Rajab yang Wajib Diketahui Umat Islam

“Sangat mudah mengubah makanan Indonesia menjadi makanan sehat karena kami menggunakan banyak bumbu. Seperti Bawang putih, bawang merah, cabai, lengkuas, kunyit yang hampir tidak mempunyai kalore”, jelasnya lebih lanjut.

Alih-alih menggoreng, bahan makanan bisa dipanggang di oven, katanya. Bumbu dapat dikurangi untuk mengurangi asupan gula dan natrium juga.

Kecintaan Renata terhadap makanan dimulai saat muda ketika selalu suka memasak kue dan dibagikan ke teman-teman sekolahnya.

Setelah SMA, ia melanjutkan studi ke Le Cordin Bleu di Paris, kemudian pada tahun 2018 bergabung menjadi salah satu juri di MasterChef Indonesia.

"Saya masih belajar, menyesuaikan kenyamanan di depan kamera, apalagi ketika demo memasak. Tapi karena ini adalah reality show, jadi tidak masalah. Dan kenyataan bertemu orang indonesia yang mempunyai passion memasak sangat menyenangkan dan pengalaman baru”, paparnya.

Baca Juga: Kisah Mengharukan dan Bikin Merinding! Sempat Ucapkan Perpisahan Lewat Zoom, Pasangan Ini Akhirnya Meninggal

Renata telah mendirikan beberapa bisnis, seperti privat dining restaurant di Jakarta selatan, dan juga delivery food khusus makanan indonesia.

Dengan pandemi COVID-19 saat ini, banyak bisnis makanan dan minuman yang terpukul keras. Moeloek memuji koki profesional yang bersedia mencoba sesuatu yang baru dan keluar dari zona nyaman mereka.

Ia mengatakan,“Sekarang, saya melihat banyak chef yang sebelumnya hanya ingin bekerja di hotel dan fine dining, beralih bisnis makanan take away, itu ada sisi positifnya karena makanan yang dimasak chef profesional bisa terjangkau untuk banyak orang dan industri kuliner akan semakin baik”.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia

Tags

Terkini

Terpopuler