Laurel Hubbard: Waktu yang Tepat untuk Naik Podium, Setelah Dinyatakan Menjadi Atlet Transgender Pertama

- 6 Mei 2021, 18:07 WIB
Ilustrasi olahraga angkat besi/Unsplash/John Arano
Ilustrasi olahraga angkat besi/Unsplash/John Arano /

Dilansir Kabar Besuki dari berbagai sumber. Dia memenuhi syarat untuk berkompetisi di Olimpiade sejak 2015. Berdasarkan pedoman IOC yang dikeluarkan pada November 2015, memungkinkan atlet transgender dapat berkompetisi untuk bersaing sebagai wanita tanpa memerlukan pembedahan untuk mengangkat testis asalkan kadar testosteron mereka di bawah 10 nanomoles per liter untuk di setidaknya 12 bulan sebelum kompetisi pertama mereka.

Namun, sejumlah makalah ilmiah baru-baru ini menunjukkan bahwa orang yang telah mengalami pubertas laki-laki mempertahankan keuntungan yang signifikan dalam hal kekuatan dan kekuatan bahkan setelah minum obat untuk menekan kadar testosteron mereka.

Baca Juga: Piala Dunia FIFA Segera Hadir dengan Wajah Baru, Infantino: Ini Akan Merevolusi Sepak Bola Wanita

Hubbard hidup sebagai laki-laki selama 35 tahun, dan tidak berkompetisi dalam angkat besi internasional. Namun sejak transisi pada tahun 2012 ia telah memenangkan beberapa gelar elit.

Angkat besi telah menjadi pusat perdebatan tentang keadilan atlet transgender yang berkompetisi dalam olahraga wanita, dan kehadiran Hubbard di Tokyo diatur untuk menarik perhatian media yang besar serta kritik dari sesama atlet angkat besi dan pelatih.

Dalam sebuah wawancara setelah finish kedua di kejuaraan dunia pada 2017, Hubbard mengatakan “Aturan yang memungkinkan saya untuk berkompetisi pertama kali diberlakukan pada tahun 2003.”

Baca Juga: Miris, Kasus COVID-19 Berdampak Pada Pertemuan G7 di Inggris Usai Delegasi Asal India Dinyatakan Positif

“Bahkan saya pikir 10 tahun yang lalu dunia mungkin belum siap untuk atlet seperti saya dan mungkin belum siap sampai sekarang.”

“Tapi setidaknya saya mendapat kesan bahwa orang-orang bersedia mempertimbangkan saya untuk kompetisi ini dan sepertinya ini adalah waktu yang tepat untuk mengenakan sepatu bot dan mulai naik podium.”

Kemenangan medali emasnya di Pacific Games 2019 di Samoa, di mana ia memuncaki podium di depan juara Commonwealth Games Samoa Feagaiga Stowers, memicu kemarahan di negara kepulauan itu.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Straits Times The Guardian


Tags

Terkini

x