Sering Terasa Sakit di Dada Saat Olahraga Lari, Ternyata Ini Penyebabnya

- 24 Juni 2021, 16:43 WIB
Foto: ilustrasi lari
Foto: ilustrasi lari /pexels/Leandro Boogalu/

KABAR BESUKI – Saat Anda melakukan aktivitas olahraga setiap hari tentu mengalami rasa pegal, linu, atau otot terasa kaku.

Namun efek tersebut hanya mengganggu aktivitas lain setelah olahraga, tanpa menyebabkan efek yang terlalu berbahaya lainnya.

Lebih lanjut, olahraga lari merupakan olahraga yang sangat mudah dilakukan bagi setiap orang dan tidak membutuhkan alat yang khusus.

Baca Juga: BISS Key Tinju Dunia Jermall Charlo vs Juan Macias Montiel Live di tvOne dan Feed Asiasat 5

Olahraga lari sangat baik untuk kesehatan badan terutama melancarkan aliran darah, melatih otot seluruh tubuh, dan mengencangkan kulit.

Namun di sela-sela olahraga lari terkadang seseorang mengalami sakit di bagian dada, hal ini sering terjadi saat tubuh mulai kelelahan.

Tidak peduli bagi pemula maupun atlet, hal ini sering terjadi dan banyak orang beranggapan bahwa hal ini merupakan tanda serangan jantung.

Faktanya rasa sakit yang tajam saat berolahraga bukanlah hanya tanda serangan jantung, melainkan ada beberapa penyakit lain yang mempunyai gejala yang sama.

Dilansir Kabar Besuki dari laman thehealthy.com berikut bebarapa penyakit yang mempunyai gejala sakit pada dada saat berlari ataupun berolahraga.

Baca Juga: Komentator Tinju Muhammad Ridwan Meninggal Dunia, Abdul Haris: Selamat Jalan Sahabat

1. Angina

Nyeri dada saat beraktivitas bisa menjadi tanda angina nyeri akibat ketidakcocokan pasokan permintaan ke jantung itu sendiri karena penyumbatan aliran darah.

Penyumbatan di arteri koroner ini membatasi aliran darah ke jantung.

Tanda-tanda khas angina yang harus Anda waspadai adalah nyeri dada yang semakin cepat dan/atau sesak napas saat berolahraga, nyeri yang menjalar ke rahang, punggung, atau lengan kiri, mual, dan muntah.

Jika gejala ini tidak sembuh dengan cepat dengan istirahat, maka segera mencari pertolongan medis terdekat.

2. Takikardia Supraventrikular

Takikardia adalah kondisi di mana jantung berdetak sangat cepat.

Bagi orang dewasa pada umumnya, jantung dinyatakan berdebar terlalu cepat saat denyut jantung mencapai lebih dari 100 kali per menit.

Sebaliknya, kondisi di mana denyut jantung terlalu lambat disebut dengan bradikardia.

Umumnya, denyut jantung orang dewasa dikatakan lambat jika kurang dari 60 kali per menit.

Baca Juga: Profil Markis Kido Mantan Pebulutangkis Indonesia yang Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung

Walaupun demikian, sama halnya dengan takikardia, kondisi denyut jantung bisa beragam tergantung pada usia dan kondisi fisik seseorang.

Jika Anda sering mengalaminya Anda dapat menggunakan metode pernafasan untuk membantu memperlambat detak jantung Anda.

Dalam metode ini, Anda "menahan", yang berarti Anda mencoba menghembuskan napas menggunakan otot perut Anda tanpa membiarkan udara keluar dari hidung atau mulut Anda.

Jika itu tidak berhasil, segeralah hubungi dokter terdekat, dokter Anda mungkin meresepkan obat untuk memperlambat detak jantung.

3. Hypertrophic cardiomyopathy

Hypertrophic cardiomyopathy (HCM) biasanya terjadi akibat terjadi ketika otot jantung menebal dari waktu ke waktu, sehingga lebih sulit bagi jantung untuk memompa darah.

Biasanya, penebalan terjadi di ventrikel kiri ruang yang bertugas memompa darah kaya oksigen ke tubuh.

Baca Juga: Rutin Jogging Dalam Seminggu Sekali Dapat Menurunkan Resiko Kematian Dini, Menurut Sebuah Studi

Ini menciptakan masalah karena jantung tidak dapat memompa jumlah normal darah yang dibutuhkan, atau menghalangi aliran darah dari jantung.

Beberapa orang tidak akan memiliki gejala. Orang lain mungkin mengalami nyeri dada yang datang dengan aktivitas, palpitasi, dan sesak napas.

Tiga penyakit diatas adalah penyakit yang berkaitan dengan jantung, namun ada beberapa penyebab dada terasa nyeri saat olahraga dari faktor selain jantung, sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari thehealthy.com.

  • Dehidrasi

Dehidrasi dapat menghambat kemampuan jantung untuk memompa darah secara efisien dan itu dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, pernapasan cepat, detak jantung tidak teratur dan nyeri dada.

Cegah dehidrasi dengan minum air putih dan makan makanan kaya air sepanjang hari dan sebelum, selama, dan setelah berlari.

  • Disfungsi pita suara

Pita suara memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

Fungsinya membuka saat kita bernapas dan menutup saat kita berbicara, menelan, atau mengangkat benda berat.

Disfungsi ini berperan ketika kita membutuhkan pita suara untuk tetap terbuka untuk bernafas, tetapi tetap tertutup.

Baca Juga: Tyson Fury Konfirmasi Tanggal Pertarungan Melawan Anthony Joshua di Arab Saudi

Pendekatan non medis paling umum dilakukan dengan terapi pelatihan ulang pernapasan.

  • Pasca pneumonia

Nyeri dada bisa dikaitkan dengan serangan pneumonia.Radang paru-paru yang berkepanjangan akibat pneumonia dapat menyebabkan nyeri dada atau ketidaknyamanan, terutama ketika Anda harus menarik napas dalam-dalam.

Dan terkadang, pneumonia dapat menyebabkan masalah di daerah pleura lapisan yang membungkus paru-paru dan melapisi bagian dalam rongga dada.

Hal ini menyebabkan nyeri dada dengan batuk atau mengambil napas dalam-dalam.

Pastikan untuk memberi tahu dokter Anda dan mendapatkan persetujuan sebelum kembali ke aktivitas fisik apapun setelah pneumonia.

4.Covid-19

Seorang pelari yang telah pulih dari Covid-19 atau mereka yang ingin mulai berlari untuk pertama kalinya tidak dianjurkan melakukan olahraga lari tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Dalam konteks pemulihan infeksi dari Covid-19, Anda juga harus khawatir tentang efek yang tersisa dari virus corona di paru-paru dan jantung.

Setidaknya diperlukan waktu 10 hari setelah diagnosis atau resolusi gejala, kemudian bertahap hingga 7 hari berikutnya.

Baca Juga: Sky Sports Dukung Aksi Boikot Media Sosial di Inggris Demi Perangi Pelecehan dan Diskriminasi Online

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda jika Anda seorang pelari baru dan beritahu mereka tentang rencana pelatihan Anda.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: thehalthy.com


Tags

Terkini

x