KABAR BESUKI - Banyak kalangan menyebut tayangan olahraga sebagai komoditas yang sangat 'seksi' bagi industri televisi.
Hampir setiap stasiun televisi atau grup media di dunia termasuk Indonesia berlomba-lomba untuk mengambil hak siar tayangan olahraga karena dianggap berpotensi meraup rating tinggi.
Meski berpotensi meraup rating tinggi, tayangan olahraga ternyata justru relatif jarang mendatangkan profit yang sebanding dengan uang yang harus dikeluarkan untuk membeli hak siar.
Ada beberapa alasan yang membuat tayangan olahraga relatif jarang mendatangkan profit meski berpotensi meraup rating tinggi sebagaimana dijelaskan selengkapnya dalam artikel ini.
Baca Juga: Yusuf Ibrahim Sebut Rencana ANTV Mengambil Kembali Hak Siar Liga 1 Tergantung Keputusan Programming
Berikut tiga alasan tayangan olahraga relatif jarang mendatangkan profit meski berpotensi meraup rating tinggi sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber, antara lain:
1. Harga Hak Siar yang Makin Meningkat
Sudah menjadi rahasia umum bahwa harga hak siar tayangan olahraga (dalam konteks live match) cenderung makin meningkat setiap tahunnya.
Mahalnya harga hak siar tayangan olahraga sangat berpengaruh terhadap kemampuan stasiun televisi atau grup media untuk membelinya.