Hanya 28 Hari, Ternyata Ini Alasan Mengapa Bulan Februari Sangat Singkat

- 2 Februari 2021, 16:04 WIB
Ilustrasi Februari
Ilustrasi Februari /Pixabay/DarkmoonArt_de

Namun, kalender 355 hari tidak dapat dicapai tanpa membuat satu bulan genap. Dan kami yakin Anda bisa menebak bulan keberuntungan mana yang dipilih.

Baca Juga: 4 Cara Sukses Hasilkan Uang Tanpa Perlu Bekerja Keras, Cukup Dilakukan di Rumah

Karena bulan Januari dan Februari ditambahkan setelah kalender 10 bulan dibuat, itu menjadi dua bulan terakhir dalam setahun, jadi wajar saja, Februari adalah yang paling mudah untuk diratakan karena itu adalah bulan terakhir.

Tentu saja, kalender ini tidak berjalan dengan baik. Musim-musim dan bulan-bulan berlalu dan orang-orang Romawi kesulitan menjaga hari-hari tetap lurus. Sampai Julius Caesar datang, begitulah.

Caesar memperbaiki kalender sehingga sejajar dengan matahari, membuat setiap bulan memiliki 30 hari atau 31 hari, sehingga jumlah hari kalender menjadi 365.

Februari sekarang berada di tempat yang semestinya di bagian atas kalender  tetapi itu hanya 28 hari lamanya. 

Baca Juga: Tes Deteksi COVID Lebih Mudah, Hanya dalam Waktu 15 Menit Bisa Dilakukan di Rumah

Tidak ada yang benar-benar yakin mengapa Caesar memilih untuk mempertahankan Februari pada 28 hari. Mungkin dia ingin membuktikan bahwa takhayul tentang angka genap itu salah, jadi dia menjadikan Februari sebagai bulan pertama yang berakhir dengan angka genap. Atau mungkin dia bosan menghitung pada saat itu.

Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalendernya pada tahun 1582 setelah menemukan bahwa kalender Kaisar mulai tidak sinkron dengan musim.

 

Kalender Gregorian juga menampilkan tahun kabisat, yaitu setiap tahun di bulan Februari memiliki 29 hari, bukan 28. Seperti kalender Caesar, tahun kabisat terjadi setiap empat tahun untuk mengganti sebagian hari yang hilang yang terjadi karena tahun kalender tersebut. dibulatkan menjadi 365 hari.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Your Tango


Tags

Terkini