Banyak yang Belum Tahu, Inilah Fakta Menarik Dibalik Perayaan Nyepi

- 11 Maret 2021, 09:25 WIB
Hari Raya Nyepi 2021 dilarang pengarakan Ogoh-ogoh.*
Hari Raya Nyepi 2021 dilarang pengarakan Ogoh-ogoh.* /Doc I Made Sudarmayasa

Instrumen gamelan mengiringi prosesi berjalan kaki dari desa ke sumber air. Sehari sebelum perayaan Nyepi, umat Hindu Bali mengadakan upacara spiritual yang disebut Pengrupukan, proses penyucian rumah dan desa mereka.

Saat itu, orang Bali sedang menebarkan obor, sebatang bambu dengan bahan mudah terbakar di ujung atasnya dan mereka juga memainkan gamelan tradisional.

Munculnya Ogoh-ogoh.

Sebagai proses upacara Pengerupukan, umat Hindu Bali juga akan mengadakan Pawai Ogoh-Ogoh yang berlangsung pada malam Nyepi.

Dilansir Kabar Besuki dari laman Insight Bali, Ogoh-ogoh biasanya berdiri di atas bantalan yang terbuat dari papan kayu, bambu, dan besi.

Tingginya lebih dari 2 meter dan masing-masing beratnya lebih dari 100 kilogram dengan bentuk yang bervariasi mewakili roh-roh jahat.

Baca Juga: Jadwal Liga Spanyol Jornada 27 Live di Bein Sports, Termasuk Big Match Levante vs Valencia

Biasanya dilakukan oleh lebih dari delapan pria di pundak mereka. Prosesi ini diiringi musik gamelan tradisional yang dibawakan oleh para pemuda.

Untuk membuat Ogoh-Ogoh, komunitas Hindu Bali bisa menghabiskan waktu tiga bulan. Selanjutnya, pada malam Nyepi, masyarakat desa yang membuat Ogoh-Ogoh akan mengawal setan-setan ajaib ini melewati jalan utama sebelum akhirnya membakarnya.

Mereka meyakini kegiatan ini juga bagian dari menyerap hal-hal buruk. Di akhir pertunjukan, sebagian besar masyarakat membakar Ogoh-Ogoh di pemakaman sementara yang lain melakukannya di tempat terbuka untuk membawa roh jahat kembali ke dimensi aslinya.

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama


Tags

Terkini