Sejarah Hari Raya Nyepi Sebagai Keseimbangan Alam dan Tahapan Upacara Nyepi

- 14 Maret 2021, 16:04 WIB
Ilustrasi ritual dalam perayaan Hari Raya Nyepi 2021 yang jatuh pada Minggu hari ini, 14 Maret 2021.*
Ilustrasi ritual dalam perayaan Hari Raya Nyepi 2021 yang jatuh pada Minggu hari ini, 14 Maret 2021.* /ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Untuk menjalin hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya, tawur kesanga dilakukan di setiap lapisan masyarakat, mulai dari rumah masyarakat.

Baca Juga: Mutasi N439k, Kemenkes: Jenis Varian Ini Bukan yang Diminta Oleh WHO untuk Mendapat Perhatian Khusus

Di malam hari, umat Hindu merayakan Ngerupuk, mulai membuat suara dan menyalakan obor dan membakar Ogoh-ogoh untuk mengeluarkan Bhuta Kala, roh jahat, dari hidup kita.

Nyepi

Pada hari raya Nyepi sendiri, setiap jalan sepi, tidak ada orang yang melakukan aktivitas normal sehari-hari.

Biasanya ada Pecalang (petugas keamanan tradisional Bali) yang mengontrol dan memeriksa keamanan jalan.

Pecalang mengenakan seragam hitam dan Udeng atau Destar ("topi" tradisional Bali yang biasa digunakan dalam upacara).

Tugas pokok Pecalang tidak hanya mengontrol keamanan jalan tetapi juga menghentikan aktivitas yang mengganggu Nyepi.

Baca Juga: Hantu-Hantu Terseram yang Pernah Muncul di Indonesia, Mana yang Pernah Anda Lihat

Tidak ada lalu lintas yang diizinkan, tidak hanya mobil tetapi juga orang, yang harus tinggal di rumah sendiri.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Terkini

x