Komnas PA Serukan Boikot Saipul Jamil dari Seluruh Televisi dan PH: Mengecilkan Martabat Korban

6 September 2021, 15:11 WIB
Komnas PA Serukan Boikot Saipul Jamil dari Seluruh Televisi dan PH: Mengecilkan Martabat Korban /Tangkap Layar YouTube.com/Intens Investigasi

KABAR BESUKI - Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) menyerukan boikot terhadap Saipul Jamil dari seluruh televisi dan production house (PH).

Komnas PA yang dipimpin oleh Ketua Umum Arist Merdeka Sirait mengecam keras perlakuan media dan pihak-pihak di belakang layar terhadap Saipul Jamil layaknya seorang pahlawan sehingga menimbulkan trauma bagi korban pelecehan seksual dari pedangdut yang juga mantan suami Dewi Perssik itu.

"Selalu dielu-elukan, pakai selempang juga seperti kebebasan yang membahagiakan, lalu juga diarak dengan mobil terbuka (mewah), disambut dan dipanitiai oleh selebritas kita juga. Itu membuat para si korban melaporkan ke Komnas PA, sakit hati terhadap itu," kata Arist Merdeka Sirait dalam keterangan persnya sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube KH INFOTAINMENT pada Senin, 6 September 2021.

Baca Juga: Trans TV Minta Maaf Atas Penayangan 'Kopi Viral' yang Hadirkan Saipul Jamil Sebagai Bintang Tamu

Menurut Komnas PA, Saipul Jamil yang diperlakukan layaknya pahlawan dinilai telah mengecilkan martabat korban pelecehan seksual di kalangan anak.

Bahkan, hal tersebut membuat banyak aktivis perlindungan anak termasuk Komnas PA merasa dilecehkan atas peristiwa tersebut.

"Karena peristiwa itu mengecilkan martabat korban dan sekali lagi membuat Komnas PA tidak menerima itu. Ribuan anak-anak yang mengalami kejahatan seksual juga itu merasa dilecehkan, bahkan para pegiat-pegiat perlindungan anak termasuk Komnas PA dilecehkan oleh peristiwa itu," ujarnya.

Baca Juga: KPI Minta Seluruh TV tak Lagi Merayakan dan Membesar-besarkan Kebebasan Saipul Jamil

Komnas PA juga berpandangan, tak sepantasnya kekerasan seksual dijadikan sebuah komoditas oleh media khususnya televisi.

Komnas PA juga menyayangkan sikap pihak-pihak yang membuat perayaan bebasnya Saipul Jamil dari penjara, layaknya seorang pemenang dalam sebuah kejuaraan atau pertandingan.

"Peristiwa atau kejadian yang dialami, kekerasan seksual itu merupakan tindak pidana khusus yang tidak boleh diekspos. Ini seolah-olah dia (Saipul Jamil) baru pulang dari satu laga pertandingan, menang gitu. Itu membuat sakit hati Komnas PA dan para pegiat-pegiat perlindungan anak," katanya.

Baca Juga: Sambutan Saipul Jamil Mendapat Sindiran Keras dari Wanda Ponika: Apa Masnya Abis Menang Medali Emas Olimpiade?

Komnas PA mengakui bahwa pihaknya telah bersusah payah untuk memperjuangkan hak anak dari ancaman kekerasan seksual selama kurang lebih dua dekade terakhir.

Komnas PA mengatakan, upaya tersebut bisa jadi sia-sia ketika bebasnya Saipul Jamil dari penjara dirayakan secara besar-besaran. Padahal, pelaku pelecehan seksual di negara lain justru bersembunyi karena malu atas perbuatannya.

"Hampir 20 tahun kita memperjuangkan bagaimana memutus mata rantai kejahatan seksual itu. Ini jadi sia-sia karena apa? Bangga sekali ketika dia (Saipul Jamil) keluar dari penjara, walaupun dia sudah menjalani hukuman karena kesalahannya. Kalau dalam konteks predator kejahatan seksual, dimanapun di dunia itu harus sembunyi, gak menunjukkan diri," ujar dia.

Baca Juga: Saipul Jamil Kembali ke Dunia Hiburan, Mengapa Stasiun TV Rela Beri Panggung untuk Artis Kontroversial?

Berdasarkan hal tersebut, Komnas PA menyerukan kepada masyarakat untuk memboikot Saipul Jamil dari seluruh program di televisi manapun karena dapat merusak gerakan perlindungan anak yang digencarkan oleh para aktivis.

Komnas PA juga meminta kepada seluruh stasiun televisi dan PH untuk tidak memberikan kesempatan atau panggung terhadap Saipul Jamil sebagai bentuk edukasi agar tidak menjadikan kekerasan seksual terhadap anak sebagai hal yang normal.

"Oleh karena itu, saya sampai hari ini tegas. Boikot Saipul Jamil dari seluruh tayangan televisi, karena itu tidak mendidik bahkan itu merusak gerakan perlindungan anak. Dan saya minta juga stasiun-stasiun televisi ataukah production house (PH) jangan memberikan kesempatan untuk pelakunya itu," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube KH INFOTAINMENT

Tags

Terkini

Terpopuler