"Semakin banyak, semakin tinggi share dan rating, semakin banyak yang ngomongin, maka tentu akan semakin banyak sponsor juga yang masuk. Ketika sponsor makin banyak yang masuk, artinya dari sisi televisi dua hal sudah mereka penuhi. Secara penonton mereka mencapai target, secara pemasukan mereka mencapai target," katanya.
Meski demikian, tayangan olahraga seperti Olimpiade Tokyo 2020 belum tentu akan mendatangkan keuntungan (secara finansial) bagi televisi terestrial, sekalipun telah memperoleh banyak sponsor.
Sebab, harga hak siar Olimpiade Tokyo 2020 yang dipatok oleh distributor tergolong sangat mahal. Namun dengan ditunjang oleh 'subsidi silang' dari keuntungan program lainnya (seperti sinetron atau pencarian bakat), stasiun televisi terestrial tetap berusaha mati-matian dan mampu memperoleh hak siarnya agar masyarakat dapat menontonnya secara gratis dengan menggunakan antena UHF.
"Terus akhirnya untungnya di mereka dong? Enggak, mereka belum tentu untung saja sudah beli tayangan ini dan kalian bisa nonton secara free (melalui terestrial)," ujar dia.
Tidak semua pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 ditayangkan oleh Indosiar, O Channel, maupun TVRI. Walau demikian, Emtek sebagai pemegang lisensi tunggal di Indonesia juga telah menghadirkan siaran langsung pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 secara lengkap melalui layanan streaming Vidio (dan televisi berbayar Nex Parabola).
"Kita bisa nonton free to air, bahkan Emtek juga sudah menyediakan sarana kalau mau menyaksikan semua programnya (Olimpiade Tokyo 2020) itu ada di platformnya Vidio.com. Bahkan Vidio.com akan menyiapkan dua belas channel (total lima belas jika ditambah dengan tiga channel Champions TV di televisi berbayar satelit maupun kabel) khusus Olimpiade di mana semua cabang kalian bisa nonton," ucapnya.
Valentino Simanjuntak mengaku heran dengan komentar sebagian netizen yang mengeluhkan tentang banyaknya iklan dari pihak sponsor yang dianggap mengganggu kenyamanan menonton melalui televisi free to air.
Menurutnya, seharusnya penonton bersyukur karena banyaknya iklan yang masuk dari sponsor bukanlah tujuan utama, melainkan sebagai sebuah sarana bagi stasiun televisi terestrial untuk memiliki banyak kesempatan memperoleh hak siar berbagai tayangan olahraga berkualitas seperti Olimpiade Tokyo 2020 yang harganya kian melambung tinggi.
"Bagi gw nggak guys, karena kalian tanpa ada sponsor ataupun sudah keluar share dan rating kan pihak televisi juga sudah commit menayangkan ini kepada kalian semua dan free loh, kita masih selalu dengan free to air. Jadi bersyukurlah kalian yang langsung bisa nonton (melalui jaringan terestrial)," tuturnya.***