Network
KABAR BESUKI – Pengacara Hotman Paris merasa agak heran soal fenomena penolakan keras Saipul Jamil ke layar TV.
Sebelumnya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengimbau kepada seluruh lembaga penyiaran televisi untuk tidak membesar-besarkan dan mengagungkan tentang rilis Saipul Jamil dalam konten siaran.
Permintaan ini menanggapi sentimen negatif publik terkait pembebasan dan keterlibatannya dalam beberapa program televisi.
Baca Juga: Soal Coki Pardede Pakai Sabu Lewat Anal Langsung Dibantah Kuasa Hukum: Padahal Bukan Itu Sebenarnya
Pengacara kondang Hotman Paris mendapat aduan dari Saipul Jamil terkait surat yang diterbitkan KPI ke sebuah stasiun televisi.
Sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Instagram @hotmanparisofficial, menurut Hotman Paris, surat itu tidak memuat pernyataan tegas apakah Saipul Jamil dilarang tampil di televisi atau tidak.
Hotman Paris juga mengatakan, sambutan meriah Saipul Jamil setelah keluar dari tahanan melampaui kewenangan KPI.
Baca Juga: Christ Laurent Membongkar Hubungannya dengan Amanda Manopo Dulu, Bahkan Hampir Menikah Muda?
“Saya sudah baca surat ini. Tidak secara tegas atau tidak ada kata-kata yang menyatakan Saipul Jamil tidak bisa lagi tampil di TV. Saya agak bertanya-tanya, Saipul Jamil ini kan sudah menjalani hukuman dengan taat sehingga menjadi pertanyaan, apa alasan seolah-olah dipertanyakan lagi kehadiran Saipul Jamil ini di publik. Saya kira itu di luar yurisdiksi KPI kalau ada orang ke luar penjara disambut masyarakat. Jadi, tolong Komnas HAM jangan menunggu haus ada pengaduan,” tutur Hotman Paris.
Menanggapi terbitnya surat KPI pada 6 September itu, Hotman Paris meminta Komisi Penyiaran Indonesia untuk menegaskan kembali apakah Saipul Jamil bisa tampil di televisi atau tidak.
Hotman Paris juga meminta agar KPI memberikan pernyataan tertulis secara formal.
Hotman Paris juga menyebutkan bahwa Komnas HAM dan DPR telah ikut mendesak KPI untuk mengambil tindakan.
Tak berhenti sampai di situ, Hotman Paris juga menyebut nama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.***
