Network
KABAR BESUKI – Publik baru-baru ini dihebohkan oleh pengakuan mengejutkan dari presenter kondang Najwa Shihab mengenai ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suprio.
Najwa Shihab mengungkap bahwa Agung Suprio sempat kabur saat diundang dalam acara ‘Mata Najwa’ untuk membahas mengenai kasus dugaan perundungan dan pelecehan seksual di kantor KPI.
Dikatakan Najwa Shihab, Ketua KPI Agung Suprio sebenarnya sudah berada di studio saat itu, namun ketika mengetahui ada pengacara korban MS, Agung Suprio tiba-tiba ‘kabur’ meninggalkan studi dan menolak diwawancara.
“Ketua KPI tadi malam sudah hadir di studio Mata Najwa, bahkan sudah siap naik panggung, tapi tiba-tiba menolak berdialog ketika pengacara MS. Korban di KPI sedang berbicara dan langsung keluar meninggalkan studio,” tulis Najwa Shihab.
Pengakuan dari Najwa Shihab mengenai ketua KPI ini langsung mendapat sorotan dari publik yang ikut mengecam aksi ketua KPI.
Komika yang juga seorang sutradara Ernest Prakasa bahkan juga ikut menyoroti aksi ‘kabur’ ketua KPI dari studio Mata Najwa ini.
Tak main-main, Ernest Prakasa bahkan menyebut bahwa tindakan ‘kabur’ yang dilakukan oleh Ketua KPI ini sebagai tindakan pengecut.
Baca Juga: Keluarga KD Resmi Adukan Orang Tua Ayu Ting Ting ke Polres Bojonegoro
Hal ini diungkap Ernest Prakasa melalui unggahan Instagram story-nya. Pada unggahanna itu, Ernest Prakasa mengutip pernyataan dari Najwa Shihab mengenai kaburnya ketua KPI.
“PENGECUT,” tulis Ernest Prakasa dalam unggahan Instagram story-nya.
Tak hanya itu saja, Ernest Prakasa baru-baru ini juga mengunggah sebuah video yang turut mengecam KPI mengenai penanganan kasus perundungan dan pelecehan seksual yang terjadi di kantor KPI pusat.
Melalui keterangan dalam videonya itu, Ernest Prakasa mengungkap bahwa korban MS justru diminta untuk menandatangani surat damai oleh KPI dan mencabut laporannya.
Baca Juga: Denny Darko Ramal Gelombang Covid-19 Akan Kembali Terjadi di Bulan Oktober dan November
Menanggapi hal itu, Ernest Prakasa langsung dibuat meradang. Sutradara ‘Cek Toko Sebelah’ ini bahkan menyebut bahwa KPI seakan ingin meredam kasus ini.
“Jadi buat gue sampai saat ini KPI bukan terlihat seperti lembaga yang serius mengusut kasus ini tapi sangat terlihat seperti lembaga yang berusaha meredam kasusnya tanpa peduli nasib korban,” kata Ernest Prakasa.
Saking geramnya, Ernest Prakasa bahkan sampai memblokir kontak WhatsApp ketua KPI lantaran sudah muak dan tak percaya lagi dengan segala pembelaannya. ***
