Netflix Pangkas Karyawan Akibat Pendapatan yang Melambat, Imbas dari Kehilangan Pelanggan

18 Mei 2022, 14:06 WIB
Salah satu platform streaming terbesar Netflix tengah dalam masa pendapatan yang lambat, hingga 'merumahkan' 150 karyawan. //Pexels/freestocks.org/

KABAR BESUKI -  Selasa, 17 Mei 2022, salah satu platform streaming online terbesar, Netflix, mengungkapkan bahwa pihaknya memberhentikan sekitar 2 persen karyawan sebagai upaya pengetatan setelah kehilangan sejumlah pelanggan di layanan streaming yang sempat booming.

Pihak Netflix mengatakan bahwa pendapatan yang diperoleh saat ini sedang melambat sehingga mengharuskan untuk mengurangi biaya di perusahaan.

Netflix telah memberhentikan sekitar 150 karyawan di seluruh perusahaan, terutama sebagian besar di Amerika Serikat dan pihak Netflix juga memotong pengeluaran untuk kontraktor.

Tindakan tersebut terjadi hanya beberapa minggu setelah Netflix melaporkan bahwa pihaknya telah kehilangan pelanggan untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.

"Perubahan ini terutama didorong oleh kebutuhan bisnis daripada kinerja individu, yang membuatnya sangat sulit, karena tidak ada dari kita yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada rekan-rekan hebat seperti itu," kata Netflix dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari CNA.

Baca Juga: Cerita Ketua MUI Cholil Nafis Diinterogasi Singapura Perihal Nama Muhammad: Prilaku Ini harus Diprotes

Netflix mengakhiri kuartal pertama tahun ini dengan 221,6 juta pelanggan, sedikit lebih rendah dari kuartal terakhir tahun lalu.

Perusahaan menyalahkan erosi kuartal-ke-kuartal untuk penangguhan layanannya di Rusia karena invasi Moskow ke Ukraina.

Penurunan hanya 200.000 pengguna (kurang dari 0,1 persen dari total basis pelanggannya) sudah cukup membuat Wall Street panik ketika Netflix melaporkan pendapatan kuartalan di bulan April.

Chief Financial Officer, Spence Neumann, mengatakan bahwa Netflix akan "menarik kembali" pengeluaran untuk dua tahun ke depan dengan terus menginvestasikan miliaran dolar dalam platform tersebut.

Perusahaan teknologi Silicon Valley melaporkan laba bersih US$1,6 miliar pada kuartal yang baru saja berakhir, dibandingkan dengan US$1,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Netflix percaya bahwa faktor-faktor yang menghambat pertumbuhannya termasuk pelanggan yang berbagi akun dengan orang-orang yang tidak tinggal serumah.

Baca Juga: Kim Jong Un Kecam Terhadap ‘Ketidakmatangan’ Para Pejabat dalam Tanggapi Kasus COVID-19 di Korea Utara

Platform streaming terbesar itu memperkirakan, meskipun memiliki hampir 222 juta rumah tangga yang berlangganan, namun akun tersebut dibagikan dengan lebih dari 100 juta rumah tangga lain yang tidak membayar biaya pelayanan.

Netflix sedang menguji cara untuk menghasilkan uang dari orang-orang yang berbagi akun, seperti dengan memperkenalkan fitur yang memungkinkan pelanggan membayar sedikit lebih banyak untuk menambah pelanggan lain.

"Ketika kami tumbuh cepat, itu bukan prioritas tinggi dan sekarang kami bekerja sangat keras untuk itu," kata kepala eksekutif Reed Hastings tentang pembagian akun.

"Ini adalah lebih dari seratus juta rumah tangga yang sudah memilih untuk menonton Netflix dan mereka menyukai layanan ini,” sambungnya.

Baca Juga: Peramal Hard Gumay Terawang Chandrika Chika Jadi ‘Simpanan’ Artis Terkenal, Netizen Ramai Singgung Nama Ini

Faktor lain yang menghambat pertumbuhan Netflix adalah persaingan ketat dari platform streaming terbesar lain, seperti Apple dan Disney.

Netflix sedang mempertimbangkan untuk menambahkan tingkat berlangganan dengan harga lebih rendah yang disubsidi oleh iklan.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler