Google Kembangkan dan Perbarui Algoritma untuk Memerangi Konten Hoaks yang Bisa Memicu Pemerasan Online

- 13 Juni 2021, 12:32 WIB
Ilustrasi Google memperbarui dan mengembangan algoritma pada pencarian untuk memerangi konten yang mengandung fitnah dan hoaks yang beredar di masyarakat
Ilustrasi Google memperbarui dan mengembangan algoritma pada pencarian untuk memerangi konten yang mengandung fitnah dan hoaks yang beredar di masyarakat /Cottonbro//pexels

KABAR BESUKI – Korporasi teknologi raksasa Google Inc mengkonfirmasi bahwa telah mengembangkan dan memperbarui algoritma yang menggerakkan mesin pencari ikoniknya untuk menanggulangi konten hoaks dan fitnah yang makin banyak berkembang di masyarakat.

Pengembangan dan pembaharuan pada sistem pencari itu dilakukan dalam upaya untuk menindaklanjuti pengelola situs yang menerbitkan posting yang mengandung fitnah atau hoaks yang tidak diverifikasi.

Melansir dari Cnet, Google juga memaparkan bahwa perubahan tersebut membidik industri pemerasan online, yang dimana situs tersebut memposting klaim yang tidak terbukti dan menyebut orang itu sebagai penipu, menerbitkan berita pembohong, bahkan sampai keterkaitan pedofilia.

Baca Juga: Prabowo Subianto Siap Bertarung Sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024 Jika Diberikan Kesempatan

Pemilik atau pengelola situs pemerasan itu pada umumnya meminta kepada korban untuk membayar sejumlah uang untuk men-takedown atas tuduhan fitnah atau hoaks yang telah disebarkan itu.

Sebelumnya telah dilaporkan dari The New York Times terkait perubahan tersebut, yang didorong oleh sebuah artikel yang meminta perhatian pada Google terkait skema pemerasan yang dibantu oleh algoritma mesin pencari tersebut.

Google juga telah membuat daftar "korban yang diketahui" yang mencakup nama-nama orang yang telah melaporkan kepada perusahaan bahwa mereka menjadi target skema itu.

Baca Juga: Prabowo Curiga Orang-orang Sekitar Jokowi Tidak Suka Dia Jadi Menteri Pertahanan: Muka Gue Muka Kudeta Kali Ya

Diperuntuk bagi para “korban” Google mengatakan akan menerapkan perlindungan ketika datang ke peringkat hasil pencarian, upaya untuk mencegah konten serupa dari situs web lain muncul ketika seseorang mencari nama mereka.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: CNET


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x