Nokia Dulu Raja Ponsel di Seluruh Dunia, Kini Jadi Penonton dan Keluar dari Kompetisi Pasar

- 27 Juli 2021, 15:38 WIB
Nokia Dulu Raja Ponsel di Seluruh Dunia, Kini Jadi Penonton dan Keluar dari Kompetisi Pasar
Nokia Dulu Raja Ponsel di Seluruh Dunia, Kini Jadi Penonton dan Keluar dari Kompetisi Pasar /Pixabay/

KABAR BESUKI - Nokia, salah satu raja pembuat ponsel sebelum ini tidak menyangka mereka akan lumpuh dalam waktu yang sangat singkat. 

Namun apa yang menyebabkan Nokia lumpuh dengan begitu parah sekali?

Seperti dilansir Kabar Besuki dari Instagram @viralrepost.id, mereka memang tidak membuat kesalahan. Tapi kekeliruan mereka adalah terlalu nyaman sehingga lupa untuk berubah seiring dengan tren masa kini. 
 
Akibatnya, perusahaan mereka dipangkas oleh pesaing dengan begitu cepat sekali.
Baca Juga: Menikah Bisa Bantu Cegah Risiko Penyakit Jantung dan Stroke lho!

Ketika perusahaan produsen ponsel lain sedang sibuk mengeluarkan ponsel Android yang baru, Nokia masih nyaman dengan ponsel-ponsel Symbian mereka. 

Coba bayangkan apa akan terjadi jika Nokia dengan segera mengeluarkan ponsel Android ketika sistem operasi buatan Google itu booming?.
 
Tentu perusahaan mereka masih hidup hingga sekarang, dan mungkin makin bertambah perkasa.
Baca Juga: [HOAX] Setelah Vaksin Tubuh Akan Kebal Terhadap virus, Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Satu pelajaran paling penting dalam kisah kejatuhan Nokia ini adalah: "Jika Anda tidak berubah seiring dengan perkembangan waktu, Anda akan keluar dari kompetisi."

Perusahaan juga menghabiskan banyak dana untuk penelitian dan pengembangan. Sejumlah analis menyebut, kegegalan Nokia adalah menerjemahkan hasil riset den pengembangannya itu ke dalam produk yang dibutuhkan orang-orang. 
 
Kekuatan merek Nokia pun tidak banyak membantu. Bahkan, ketika perusahaan kemudian meluncurkan smartphone, mereka sudah tertinggal terlalu jauh. 
 
Keseombongan merek besar menjadi bumerang yang mematikan. Bisnis yang sukses seringkali adalah bisnis yang berada di poisisi berbahaya.

Titik kejayaan Nokia menjadi awal ‘kematiannya’ sendiri. Fokus pada kebesaran nama masa lalu atau terlalu giat meneropong kompetitor juga bisa jadi batu sandungan karena mengalihkan fokus sebenarnya sebuah bisnis, yakni customer. 
 
Sejumlah kegagalan bisnis menunjukkan bahwa mereka tidak memahami apa yang benar-benar dibutuhkan pelanggan.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Instagram @viralrepost.id


Tags

Terkini

x