3 Mitos tentang Layanan OTT yang Beredar dan Tak Sepenuhnya Bisa Dipercaya

- 13 November 2021, 19:09 WIB
Ilustrasi layanan OTT yang melahirkan sejumlah mitos.
Ilustrasi layanan OTT yang melahirkan sejumlah mitos. /Pixabay

Baca Juga: Refleksi Hari Penyiaran Nasional 2021, Ini 3 Alasan Kuat Mengapa Sinetron Mendominasi Prime Time TV Nasional

Mitos Ketiga: Konten pada Layanan OTT Lebih Berkualitas Dibandingkan Televisi

Pernahkah Anda mendengar kalimat 'YouTube lebih dari TV'? Ini juga merupakan mitos yang tak sepenuhnya benar.

Beberapa layanan OTT seperti YouTube, Netflix, dan lain-lain memang menawarkan konten yang sangat beragam.

Akan tetapi, tak semua konten di layanan OTT terjamin secara kualitas, dan tidak semua konten di televisi (khususnya terestrial) itu buruk.

Bahkan, kebanyakan konten di layanan OTT yang berkualitas tinggi cenderung hanya dapat diakses oleh pengguna yang berlangganan paket premium sesuai dengan penawaran dari masing-masing penyedia layanan.

Di sisi lain, seluruh stasiun televisi sejatinya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga kualitas kontennya, akan tetapi mereka juga harus realistis dengan perkembangan selera pemirsa yang dapat berubah-ubah.

Sehingga, jalan tengah merupakan pilihan ideal agar beberapa program bermutu tetap terjaga, namun harus memiliki setidaknya satu program yang di-milking sebagai penyangga revenue, rating, dan share meski kualitasnya diragukan.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini