3 Kendala yang Sering Terjadi pada Siaran TV Digital Terestrial, Apa Saja? Simak Selengkapnya

- 24 Maret 2022, 18:00 WIB
3 Kendala yang Sering Terjadi pada Siaran TV Digital Terestrial, Apa Saja? Simak Selengkapnya.
3 Kendala yang Sering Terjadi pada Siaran TV Digital Terestrial, Apa Saja? Simak Selengkapnya. /Ilustrasi/PIXABAY

Umumnya, masalah sinyal drop pada penerimaan siaran TV digital terestrial disebabkan oleh beberapa faktor seperti kualitas antena, kualitas kabel, hingga jarak antara antena penerima dengan pemancar stasiun TV atau multiplekser (MUX) yang bersangkutan.

Bahkan pada periode simulcast khususnya di kota-kota besar, sinyal siaran TV digital tak seluruhnya dapat diterima dengan baik terlebih jika menggunakan antena UHF indoor.

Sebab, penggunaan daya pada pemancar MUX TV digital masih harus berbagi dengan pemancar TV analog yang hingga saat ini (ketika artikel ini ditulis) masih menjadi hidup mati bagi stasiun TV berdasarkan klasemen Nielsen.

Jika sinyal salah satu stasiun TV mengalami drop, hal tersebut juga akan berpengaruh pada penerimaan siaran stasiun TV lainnya yang berada dalam satu frekuensi atau MUX.

Baca Juga: UPDATE TV Digital 11 Februari 2022: Tonton Trans TV dan Trans7 di 42 UHF Denpasar dalam Kualitas HD

2. Siaran Tiba-tiba Teracak (Scrambled)

Sebagian pemirsa yang sudah menggunakan layanan siaran TV digital terestrial juga masih mengeluhkan adanya siaran yang teracak (scrambled) secara tiba-tiba, khususnya di luar Jabodetabek.

Setiap stasiun TV di Jakarta yang ingin memancarkan siarannya di luar Jabodetabek tetap perlu memasang perangkat penerima siaran melalui satelit untuk mendapatkan downlink siaran dari pusat, sebelum dipancarkan ulang melalui jaringan terestrial.

Karena siaran TV digital terestrial umumnya dipancarkan melalui perangkat transmodulator, maka data parameter teknis beserta kualitas siaran yang diterima oleh pemirsa juga tak berbeda jauh dengan siaran yang diterima menggunakan antena parabola.

Jika terjadi pengacakan pada siaran TV digital terestrial, hal tersebut semata-mata disebabkan oleh persoalan teknis downlink dari perangkat transmodulator di setiap stasiun pemancar di daerah, saat stasiun pusat mengacak siarannya pada jalur uplink transmisi satelit.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini