Dr. Indrawan juga mengutip pernyataan David Cameron seorang mantan Perdana Menteri Inggris yang mengatakan bahwa pasar terbuka dan perusahaan bebas adalah kekuatan terbaik yang dapat dibayangkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan manusia.
David Cameron juga menyatakan bahwa mereka adalah mesin kemajuan, menghasilkan usaha dan inovasi yang mengangkat orang keluar dari kemiskinan dan memberi orang kesempatan. Ketika bekerja dengan baik, pasar terbuka dan perusahaan bebas dapat mempromosikan moralitas.
Dalam perspektif libertarian metaverse akan mendorong perdagangan bebas di mana persaingan yang adil akan tercipta, semua orang diperlakukan sama dan hanya produk yang berkualitas tinggi yang akan menang.
Siapapun termasuk perusahan-perusahaan kecil bisa menjadi tuan tanah dalam dunia metaverse jika mereka bisa masuk lebih awal dan memposisikan diri mereka dengan baik.
Dr. Indrawan mengungkapkan bahwa metaverse perlu waktu yang tidak sebentar untuk membuat hal tersebut menjadi kenyataan, namun tidak sedikit perusahaan yang sudah mencuri start untuk masuk ke dunia baru tersebut.
Salah satunya adalah Wir Group, perusahaan asli Indonesia yang dipimpin oleh Michael Budi. Saat ini Wir Group bekerja sama dengan perusahaan asal Singapura bernama My Republic untuk menciptakan berbagai ruang virtual mulai dari pasar hingga museum.
Melihat ekosistem dunia digital, Dr.Indrawan berpendapat bahwa metaverse akan datang lebih cepat dari yang kita duga.
Dr. Indrawan juga menyayangkan perrusahaan-perusahaan yang masih hidup di masa lalu ketika banyak perusahaan yang sudah bergerak menuju masa depan. Perusahaan-perusahaan tersebut masih memikirkan bagaimana cara memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk mereka.***