Elon Musk Membeli Saham Twitter, Saham Perusahaan Media Sosial Lainnya Ikut Melonjak

- 5 April 2022, 08:12 WIB
Elon Musk membeli saham Twitter sebesar 9,2 persen.
Elon Musk membeli saham Twitter sebesar 9,2 persen. /Twitter/

KABAR BESUKI - Elon Musk telah membeli saham Twitter sebesar 9,2%, Pasar saham menunjukkan adanya lonjakan harga untuk saham jaringan media sosial lainnya.

Musk, orang terkaya di dunia dan CEO perusahaan kendaraan listrik Tesla tersebut adalah pengguna Twitter yang sering mengunggah cuitan dan pengumuman yang kontroversial, dia juga telah lama mengkritik perusahaan media sosial.

Dalam unggahannya baru-baru ini dia mempertanyakan kepatuhan Twitter terhadap kebebasan berbicara dan mengisyaratkan akan meluncurkan platformnya sendiri.

Baca Juga: BISS Key Live Race MotoGP Argentina 2022 di Feed Asiasat 5, Solusi Jika Trans7 Diacak Xcrypt

Menurut dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), miliarder kelahiran Afrika Selatan itu mengakuisisi hampir 73,5 juta saham Twitter, atau sekitar 9,2 persen saham di perusahaan itu.

Berdasarkan harga penutupan saham perusahaan pada hari Jumat, investasinya mencapai hampir US$2,9 miliar.

Investor merespons hal tersebut dengan cepat. Pada pukul 7.15 pagi di New York, saham Twitter diperdagangkan sekitar US$49, naik sekitar 26 persen dari harga sebelumnya.

“Kami mengharapkan saham pasif ini hanya sebagai awal dari percakapan yang lebih luas dengan dewan/manajemen Twitter yang pada akhirnya dapat mengarah pada kepemilikan aktif dan potensi peran kepemilikan Twitter yang lebih agresif,” kata analis Daniel Ives dan John Katsingris dari Wedbush.

Baca Juga: Sisi baik dan Buruk dalam Dunia Metaverse, Berikut Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Bisnis Di Masa Depan

“Kebebasan berbicara sangat penting agar demokrasi berfungsi. Apakah Anda yakin Twitter secara mematuhi prinsip ini?” tulis Musk di twitter pribadinya seperti yang dikutip Kabar Besuki dari SCMP.

Lebih dari dua juta orang merespon cuitan tersebut, dengan lebih dari 70 persen mengatakan "tidak".

“Mengingat bahwa Twitter berfungsi sebagai alun-alun kota publik de facto, gagal mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara secara fundamental merusak demokrasi. Apa yang harus dilakukan?” lanjutnya keesokan harinya.

“Apakah diperlukan platform baru?” tambahnya.

“Beli saja Twitter,” komentar salah satu tanggapan warganet pertama dari puluhan ribu pengguna.

Musk menggunakan Twitter untuk kepentingan bisnisnya. Pada November tahun lalu dia menjual US$5 miliar saham Tesla dalam beberapa hari setelah bertanya kepada sesama pengguna media sosial apakah dia harus menjual 10 persen sahamnya.

Baca Juga: Mengenal Lebih dalam RansVerse, Game Metaverse yang Akan Dibangun Rans Entertainment

Pada musim panas 2018 Musk menerbitkan cuitan yang mengklaim bahwa dia memiliki dana yang sesuai untuk menjadikan Tesla sebagai milik pribadi, tanpa memberikan bukti.

Tweet itu menyebabkan lonjakan singkat dalam harga saham Tesla tetapi SEC mengatakan pernyataan di Twitter tersebut ‘salah dan menyesatkan’.

Musk kemudian setuju bahwa setiap cuitannya di Twitter yang mampu menggerakkan harga saham Tesla akan disaring oleh pengacara, sebagai bagian dari kesepakatan yang membuatnya membayar US$20 juta untuk menyelesaikan kasus penipuan yang dibawa oleh SEC.

Kemudian pada awal Maret, Musk meminta hakim New York untuk membatalkan perjanjian dengan pengawas pasar saham di cuitannya.

Baca Juga: Cara Kembalikan Reels Agar Muncul di Feed Instagram, Gampang Banget!

Pengacaranya mengatakan perselisihan dengan SEC adalah ‘upaya lain untuk melecehkan Tesla dan membungkam Musk’.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: SCMP


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah