Network
O Channel atau MOJI melalui frekuensi analog hanya dapat ditangkap di beberapa kota saja seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Banjarmasin, Kalianda (Lampung), Solo dan sekitarnya, serta Pontianak.
Sedangkan untuk siaran melalui transmisi digital terestrial, O Channel atau MOJI dapat ditangkap menggunakan antena UHF dan perangkat penerima siaran DVB-T2 jika di wilayah Anda dapat menerima siaran SCTV, Indosiar, dan Mentari TV yang dipancarkan melalui multiplekser (MUX) Emtek.
Untuk wilayah yang tidak terdapat MUX Emtek, siaran O Channel atau MOJI sejauh ini baru tersedia di wilayah Bali dan Lampung karena persoalan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP).
2. Menggunakan Antena Parabola
O Channel atau MOJI juga dapat ditonton dengan menggunakan antena parabola dengan mengarahkan posisi dish ke satelit Telkom 4 (108 derajat bujur timur).
O Channel atau MOJI dapat ditangkap melalui transponder milik Emtek di satelit Telkom 4 pada frekuensi 4121 H 12250 (MPEG4, standard definition), namun siaran akan diacak saat menayangkan pertandingan olahraga.
Sementara untuk format high definition, siaran O Channel yang bermukim di transponder milik Emtek bersama SCTV, Indosiar, dan Mentari TV pada frekuensi 4005 H 9100 diacak secara permanen dan hanya difungsikan untuk distribusi siaran melalui DVB-T2.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, transponder Emtek pada frekuensi 4121 H 12250 akan dimatikan setelah pemerintah memberlakukan analog switch off (ASO) untuk efisiensi biaya sekaligus meminimalisir pembajakan konten oleh pihak ketiga khususnya local cable operator (LCO).
Jika siaran O Channel atau MOJI benar-benar diacak sepenuhnya melalui satelit Telkom 4, maka pengguna parabola tak punya pilihan lain selain mengganti receiver yang dimiliki saat ini ke Nex Parabola atau menggunakan antena UHF jika sudah terjangkau dengan MUX Emtek.
