Lebih lanjut, Sutanto Hartono juga menjelaskan beberapa kelemahan di balik teknologi internet dengan segala kecanggihannya.
Ayah dari penyanyi Christie Hartono ini mengungkapkan bahwa penggunaan internet di Indonesia masih terbilang mahal dalam dua aspek.
Pembangunan infrastruktur internet di 17.000 pulau yang terbentang di seluruh Indonesia membutuhkan biaya yang terbilang sangat mahal.
Selain itu, masyarakat diharuskan untuk membeli kuota dalam jumlah besar dengan harga yang tergolong mahal untuk menonton tayangan video streaming, bahkan masih harus membeli paket berlangganan secara terpisah jika ingin mengakses tayangan premium seperti Vidio Premier.
"Teknologi internet ini meskipun luar biasa bagus, tapi ada satu kelemahan yaitu masih mahal dalam dua hal. Satu, dalam membangun infrastruktur karena negara ini kepulauan 17.000. Kedua, video consumption itu bandwith-nya itu luar biasa," katanya.
Berbeda halnya dengan industri TV, Sutanto Hartono menyebut bahwa teknologi penyiaran konvensional sangat efektif untuk menjangkau seluruh Indonesia dengan hanya menyewa satu transponder di satelit.
Di sisi lain, masyarakat hanya perlu membeli perangkat parabola atau bahkan cukup menggunakan antena UHF (jika sudah terjangkau dengan jaringan terestrial) untuk dapat menikmati siaran TV free to air.
"Dibandingkan televisi atau broadcast, ini masih merupakan teknologi paling murah meriah. Kita cukup sewa satu transponder, seluruh Indonesia udah nerima karena masyarakat Indonesia sudah terbiasa beli box dengan parabola atau antena jika sudah ada terestrial," ujar dia.