KABAR BESUKI – Nama Musni Umar sedang trending di Twitter pada Selasa, 25 Januari 2022. Namanya yang trending itu bukan karena sebuah prestasi, melainkan karena polemik tentangnya, yakni #TangkapMusniUmar.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun mendapat komentar pedas dari warganet. Dari hastag yang trending tersebut, banyak warganet yang menceritakan tentang Musni Umar yang dinilai menyebarkan hoax.
Seperti dikutip Kabar Besuki dari musniumar.com situs web yang menampilkan biodata mengenai Musni Umar itu sendiri.
Musni Umar Research & Consulting merupakan lembaga independen non partisan, tidak berafiliasi dengan partai politik dan seorang tokoh tertentu.
Seperti apa biodata Musni Umar yang sedang trending ini? Berikut pembahasannya.
Musni Umar lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara. Sewaktu kecil ia sudah belajar mengenai agama, seperti membaca dan menghafal quran.
Di usia sekolah, Musni Umar bersekolah di SDN sewaktu pagi, dan di sore harinya ia belajar agama di madrasah. Setelah itu, ia melanjutkan sekolahnya di SMPN dan PGAAN.
Sebelumnya Musni Umar pernah belajar agama, menghafal quran dan SQ. Ia juga belajar mengenai hukum dan memiliki gelar SH.
Ia juga pernah belajar mengenai ilmu politik di Universitas Nasional, di bawah bimbingan Prof. Dr. Sutan Takdir Alisjahbana dan Prof. Dr. Deliar Noer.
Secara informal, Musni Umar juga belajar politik dan agama dengan Mr. Kasman Singodimedjo (Muhammadiyah), KH. Masjkur, dan Prof. KH Ibrahim Hosen (NU).
Kemudian ia sempat belajar sosiologi politik di Universitas Indonesia (UI) di bawah bimbingan Prof. Dr. Paulus Wirutomo, dan Prof. Dr. Maswardi Rauf.
Ia juga melanjutkan pendidikan doktoral di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) yang dibimbing oleh Prof. Dr. Kamaruddin M. Said. Beliau meraih Ph.D dari Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Dalam bidang politik inilah yang ditekuni Musni Umar sehingga menjadi pakar dan sosiolog terkemuka di Indonesia.
Baca Juga: Ronaldo Kembali Trending di Twitter, Berikut 5 Fakta Menarik Tentangnya
Musni Umar juga aktif di organisasi pelajar, dan sesudah ia menduduki perguruan tinggi, ia aktif di dewan kemahasiswaan dan HMI.
Karir di dunia kemahasiswaan, ia pernah menjadi ketua umum dewan kemahasiswaan, dan ketua departemen pendidikan, dan kaderisasi DPP KNPI.
Di akhir kekuasaan Orde Baru, Dr. Fadel Muhammad dan Dr. Fahmi Idris mengajaknya untuk bergabung di DPP Golkar, ia dipercaya untuk menjadi sekretaris departemen koperasi dan wiraswasta.
Baca Juga: Ibunda Chairul Tanjung Meninggal Dunia, Tjahja Gunawan Ungkap Sosok Almarhumah yang Sebenarnya
Ia juga menjadi anggota koordinator tim ekonomi DPP Golkar. Pemilu terakhir di masa Orde Baru menjadi caleg di daerah pemilihan Sultra dan terpilih menjadi anggota DPR RI (PAW).***