Mayjen Dudung Dapat Promosi Jadi Pangkostrad Karena Berani Bubarkan FPI Pimpinan Habib Rizieq, Benarkah?

- 29 Mei 2021, 18:00 WIB
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat memberi keterangan di Kodam Jaya.
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat memberi keterangan di Kodam Jaya. /Foto: Pikiran Rakyat/ Muhammad Rizky Pradila/

KABAR BESUKI - Mayjen TNI Dudung Abdurachman dipromosikan dari Panglima Kodam Jaya menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Banyak yang menilai karir Mayjen Dudung yang naik pangkat ke Pangkostrad tak lepas dari keberaniannya membubarkan ormas pimpinan Habib Rizieq Shihab, yaitu Front Pembela Islam (FPI).

Seperti diketahui, Mayjen Dudung dikenal sebagai salah satu perwira terbaik TNI yang bersuara dan berani mengkritisi FPI. Salah satunya terkait kontroversi baliho kedatangan Habib Rizieq yang diculik atas perintahnya.

Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi juga mengatakan, kenaikan pangkat menjadi Mayjen Dudung adalah hal biasa.

Baca Juga: Terungkap Kronologi Sebenarnya Penyebab Kapal KM Karya Indah Jadi Terbakar, Awal Mulanya Begini

Ia memahami, banyak yang menilai promosi ini sebagai bentuk reward bagi Dudung atas sikapnya terhadap eks Front Pembela Islam (FPI).

“Tampaknya sulit untuk menepis anggapan publik bahwa promosi ini masih bertaut dengan popularitas Dudung setelah aksinya menurunkan spanduk dan baliho HRS dan lontarannya soal pembubaran FPI,” kata Fahmi pada Sabtu, 29 Mei 2021.

“Artinya, wajar juga jika banyak pihak memandang promosi Dudung sebagai Pangkostrad ini merupakan ‘hadiah’ atas prestasinya,” kata Fahmi menambahkan.

Namun, terkait rumor bakal dilantiknya Mayjen Dudung sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Fahmi mengatakan terlalu dini memberikan kesempatan itu.

Baca Juga: Cak Nun Blak-Blakan Menyebut Megawati Tak Punya Ilmu: Makanya Kalau Milih Presiden Hati-Hati

“Menurut saya masih terlalu dini jika kemudian ada yang memprediksi bahwa promosi ini sekaligus akan menjadi jalan bagi Dudung untuk memimpin TNI AD di masa depan,” ungkap Fahmi.

Hanya saja, kata Fahi, peluang terbesar Mayjen Dudung menjadi Kepala Staf Angkatan Darat, asalkan Jenderal TNI Andika Perkasa mendapat jabatan lagi.

Selain itu, Fahmi mengatakan banyak jenderal lain yang juga dipromosikan ke posisi yang setara dengan yang ada di Pangkostrad.

Baca Juga: Penyidik Perkara Korupsi Bansos Termasuk yang Tidak Lolos TWK, Najwa: Rugi Sekali Rakyat Indonesia

“Mereka tentu akan punya peluang yang sama untuk memimpin TNI AD di masa depan,” kata Fahmi.

Meski promosi ini sebenarnya sesuatu yang biasa, sepertinya sulit menepis anggapan publik bahwa promosi ini masih terkait dengan popularitas Dudung setelah tindakannya menurunkan spanduk dan baliho HRS serta seruannya untuk membubarkan FPI.

Artinya, wajar juga jika banyak pihak memandang promosi Dudung sebagai Pangkostrad sebagai ‘anugerah’ atas kesuksesannya.

Namun menurutnya, masih terlalu dini untuk memprediksi bahwa promosi ini sekaligus menjadi jalan bagi Dudung untuk memimpin militer Indonesia di masa depan.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah