Profil Harmoko Mantan Menteri Penerangan Era Orde Baru yang Meninggal Dunia Kemarin Malam, Simak Selengkapnya

- 5 Juli 2021, 11:15 WIB
Profil Harmoko Mantan Menteri Penerangan Era Orde Baru yang Meninggal Dunia Kemarin Malam, Simak Selengkapnya
Profil Harmoko Mantan Menteri Penerangan Era Orde Baru yang Meninggal Dunia Kemarin Malam, Simak Selengkapnya /Instagram.com/@koleksijadul

KABAR BESUKI - Mantan Menteri Penerangan era Orde Baru Harmoko telah resmi dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, 4 Juli 2021 kemarin malam.

Sebelum diangkat menjadi Menteri Penerangan di era Orde Baru, Harmoko pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Selain itu, Harmoko juga sempat menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada akhir masa pemerintahan Soeharto hingga BJ Habibie naik pangkat menjadi Presiden Republik Indonesia.

Baca Juga: Bos Samator Arief Harsono Meninggal Dunia Terpapar Covid-19, Berikut Sederet Jasanya

Berikut ini profil Harmoko yang telah meninggal dunia tepat pada Minggu, 4 Juli 2021 kemarin malam.

Profil Harmoko

Harmoko lahir di Nganjuk, Jawa Timur pada 7 Februari 1939 merupakan salah satu politisi senior di Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan di era Orde Baru.

Sebelum dikenal sebagai politisi dan pejabat publik, Harmoko bekerja sebagai wartawan dan kartunis di sebuah surat kabar harian nasional usai lulus dari SMA pada awal dekade 1960-an.

Pada tahun 1964, karir Harmoko di dunia pers berpindah ke Harian Angkatan Bersenjata, kemudian pindah lagi ke Harian API pada tahun 1965. Di saat yang sama pula, ia pernah menjadi Pimpinan Redaksi (pimred) Merdiko, sebuah majalah berbahasa Jawa yang pernah berjaya pada masanya.

Baca Juga: Profil Rachmawati Soekarnoputri Anak dari Mantan Presiden Indonesia Pertama Meninggal Akibat Covid-19

Kemudian, Harmoko juga pernah menempati posisi sebagai pimred dan penanggung jawab Harian Mimbar Kita pada tahun 1966-1968 lalu menerbitkan Harian Pos Kota pada tahun 1970.

Ketika Harmoko menjabat sebagai Menteri Penerangan di era Orde Baru, Harmoko mencetuskan gerakan Kelompencapir sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dan publik.

Bahkan Kelompencapir juga rutin disiarkan oleh TVRI Nasional pada masa Orde Baru dengan menampilkan Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia sebagai host.

Baca Juga: Elon Musk Triliuner Bos SpaceX dan Tesla Punya Kekayaan Melimpah Tapi Malah Tinggal di Rumah Kontrakan

Di bidang pertelevisian, Harmoko juga menjadi salah satu tokoh kunci di balik kehadiran televisi swasta di tanah air yang saat itu dimiliki oleh anggota keluarga Soeharto, kroni Soeharto, dan konglomerat yang tergabung dalam Partai Golkar.

Ketika itu, Bambang Trihatmodjo mendirikan RCTI (bersama Peter Sondakh) dan SCTV (bersama Sudwikatmono dan Henry Pribadi). Lalu ada Mbak Tutut yang mendirikan TPI (sekarang bernama MNCTV), kemudian ANTV didirikan oleh Nirwan Dermawan Bakrie dan Agung Laksono, hingga Indosiar yang didirikan oleh Sudono Salim sebagai salah satu kroni Soeharto pada masanya.

Karir Harmoko di bidang politik bersama Partai Golkar juga tergolong sukses. Pada akhir masa jabatan Soeharto hingga kepemimpinan BJ Habibie, dia menempati jabatan sebagai Ketua Umum MPR RI dan turut serta menjadi tokoh yang berhasil membujuk Soeharto untuk mundur sebagai Presiden Republik Indonesia pada Mei 1998 silam.

Sebagai kader dan Ketua DPP Partai Golkar di masa Orde Baru, Harmoko juga sukses mencetuskan istilah 'Temu Kader' yang menjadi agenda rutin partai berlogo beringin itu hingga sekarang.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkini

x