Network
KABAR BESUKI - Berikut ini adalah profil biodata lengkap Gubernur Papua, Lukas Enembe yang baru-baru ini mengungkap kondisi masyarakat Papua.
Menurut Lukas Enembe, masyarakat Papua tidak bahagia di Bumi Cenderawasih. Hal ini diungkapkannya melalui video yang diunggah ulang oleh wartawan senior, Andreas Harsono di akun Twitter-nya pada Rabu, 9 Februari 2022.
Lantas, siapakah sosok Gubernur Papua Lukas Enembe? Simak ulasannya berikut ini, sebagaimana dikutip dari beberapa sumber.
Nama Lengkap: Lukas Enembe, S.I.P., M.H.
Tanggal Lahir: 27 Juli 1967
Umur: 54 tahun
Tempat Lahir: Kembu, Tolikara, Irian Barat, Indonesia
Kebangsaan: Indonesia
Riwayat Pendidikan
- SD YPPGI Mamit (1974-1980)
- SMPN 1 Jayapura di Sentani (1980-1983)
- SMAN 3 Jayapura di Sentani (1983-1986)
- Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Sam Ratulangi Kampus Gorontalo (tidak selesai)
- Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi Manado (1990-1995)
The Christian Leadership & Secound Leanguestic di Cornerstone College, Australia (1998-2001)
- Pasca Sarjana di Program Magister Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin Makassar (2009-2011)
Riwayat Jabatan
- CPNS Kantor SOSPOL Kab. Merauke: Tahun 1996–1997
- PNS Kantor SOSPOL Kab. Merauke: Tahun 1997–2001
- Izin belajar di Australia: Tahun 1998–2001
- Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya: Tahun 2001–2006
- Bupati Kabupaten Puncak Jaya: Tahun 2007–2012
- Gubernur Provinsi Papua: Tahun 2013–2018
- Gubernur Provinsi Papua: Tahun 2018–2023
Baca Juga: Lahir di Tanggal Ini? Waspada Anda Rawan Kena Tipu Menurut Primbon Jawa
Sebagaimana diketahui, Lukas Enembe baru-baru ini mengungkap bahwa masyarakat Papua tidak bahagia.
"Kehidupan orang Papua tidak bahagia. Orang Papua tidak happy di seluruh Papua. Di seluruh muka bumi ini yang tidak happy itu orang Papua. Kamu catat itu," katanya dalam video yang diunggah ulang oleh wartawan senior, Andreas Harsono di akun Twitter-nya pada Rabu, 9 Februari 2022.
Lukas juga mengatakan bahwa orang Papua menangis karena tidak aman di negeri sendiri.
"Orang Papua tidka hidup dalam kebahagiaan. Intan Jaya menangis, Puncak menangis, Nduga menangis, Pegunungan Bintang menangis, dan Maybrat menangis," ungkapnya.
"Orang (Papua) menangis. Orang (Papua) tidak hidup aman di negeri kita sendiri. Kami lahir bukan untuk itu," sambungnya.
Lebih lanjut, Lukas menegaskan bahwa masyarakat Papua layak untuk menikmati kebahagiaan.
"Kami mau hidup berbahagia. Kami ingin hidup menikmati kebahagiaan. Orang Papua harus hidup bahagia, itu utama," kata Lukas Enembe.***
