Network
KABAR BESUKI – Hari Raya Nyepi adalah hari pergantian tahun baru Saka (Isakawarsa) yang dirayakan setiap satu tahun sekali yang jatuh pada sehari sesudah tileming kesanga pada penanggal 1 sasih kedasa.
Saat hari Raya Nyepi umat Hindu tidak boleh melakukan berbagai aktivitas seperti biasanya demi menciptakan suasana damai dan harmonis.
Larangan tersebut tertera dalam aturan Catur (Brata) penyepian, yaitu amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak beroperasi), amati geni (tidak menulis api), dan amati lelangunan (tidak bersenang-senang).
Aturan tersebut tidak hanya berlaku bagi orang beragama Hindu di Bali saja, akan tetapi juga bagi mereka yang tinggal di daerah lain yang juga sama-sama beragama Hindu.
- Tengger, Jawa Timur
Hari Raya Nyepi setiap tahunnya dirayakan oleh Suku Tengger Bromo di kabupaten Probolinggo jawa timur. Demi kekhusyukan para umat Hindu yang akan melaksanakan ibadah, jalan utama dan jalan perkampungan menuju objek wisata Gunung Bromo ditutup total selama Nyepi.
Seperti halnya umat Hindu di Bali, selama ritual Tapabrata, warga dilarang untuk menyalakan lampu, keluar rumah, dan melakukan aktivitas yang membuat gaduh.
- Langkat, Sumatera Utara
Awalnya desa Langkat ini dibentuk oleh lima kepala keluarga(KK) pda tahun 1974. Lima KK ini disebut sebaagi generasi pertama warga Bali yang mendiami dusun tersebut. Mayoritas masyarakat setempat menganut agama Hindu dan berprofesi sebagai petani karet, sawit, dan lainnya.
Rumah-rumah warga juga dihiasi dengan pura, joglo dan pagar khas Bali yang menambah kesan seperti sedang berada di pulau Dewata.
