Aksi Demonstrasi Meletus di Seluruh Myanmar, Polisi Semakin Keji Hingga Menembakkan Gas Air Mata dan Granat

- 7 Maret 2021, 21:09 WIB
Salah satu aksi demonstrasi yang terjadi di Myanmar, 7 Maret 2021
Salah satu aksi demonstrasi yang terjadi di Myanmar, 7 Maret 2021 /Reuters

KABAR BESUKI  - Polisi Myanmar menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi oleh puluhan ribu orang di Mandalay pada hari Minggu 7 Maret 2021. Polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut pada pengunjuk rasa di kota utama negara itu Yangon dan di kota Lashio di wilayah Shan utara.

Seorang saksi mata mengatakan polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan protes di kota kuil bersejarah Bagan, dan beberapa penduduk mengatakan di postingan media sosial yang menggunakan peluru tajam.

PBB mengatakan pasukan keamanan telah membunuh lebih dari 50 orang untuk membasmi demonstrasi dan pemogokan harian di negara Asia Tenggara itu sejak militer menggulingkan dan menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Baca Juga: Banyak Manfaatnya, Berikut Daftar Manfaat Bawang yang Berdampak Baik Pada Tubuh

Seorang pemimpin demo mengatakan,“Mereka membunuh orang seperti membunuh burung dan ayam, Apa yang akan kita lakukan jika kita tidak memberontak melawan mereka? Kita harus memberontak”.

Dilansir dari Reuters, seorang legislator dari parlemen yang sekarang dibubarkan, dalam sebuah posting Facebook mengatakan bahwa  seorang manajer kampanye lokal Liga Nasional Suu Kyi meninggal dalam tahanan setelah ditangkap di Yangon pada Sabtu malam.

Penyebab kematian Khin Maung Latt tidak diketahui, tetapi terlihat  bahwa foto tubuhnya dengan kain berlumuran darah di sekeliling kepalanya.

Penduduk di kota itu mengatakan tentara dan polisi bergerak ke beberapa distrik dalam semalam diikuti dengan tembakan. Mereka menangkap sedikitnya tiga orang di Kotapraja Kyauktada, kata penduduk di sana dan alasan penangkapan tidak diketahui.

Baca Juga: Terlahir Sebagai Putri Raja, Berikut Potret Kehidupan Sederhana Para Putri Kerajaan di Dunia Modern

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini