Kasus COVID-19 Nakes Jabar Alami Penurunan Berkat Vaksin, Kang Emil: Sebelum Ada Vaksin Kasus Cenderung Naik

16 Maret 2021, 12:57 WIB
foto: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Prasetyo Bagus P//Dok. Humas Pemprov Jabar

KABAR BESUKI - Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga Gubernur Jabar mengatakan, jumlah kasus aktif virus corona tenaga kesehatan (nakes) di daerah tersebut menurun sejak program vaksinasi berjalan.

nasi kasus COVID-19 nakes cenderung naik, tapi setelah dilakukan vaksinasi penularan terhadap nakes semakin turun. Mudah-mudahan ini karena kekebalan tubuh dari nakes yang sudah divaksin," kata Kang Emil di Bandung, Selasa 16 Maret 2021.

Kondisi tersebut menunjukkan adanya kemungkinan antibodi vaksin COVID-19 sudah mulai terbentuk dan bekerja.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Masker Wajah Berbahan Kentang, Kandunganya Membuat Kulit Tampak Cerah dan Bersinar

Baca Juga: Lakukan Perawatan Rutin, Jika Tidak Kanker Payudara dan 6 Jenis Kanker Ganas Ini Serang para Wanita

Baca Juga: Pengikut Aliran Sesat Hakekok Blakasuta Dibina oleh Pemerintah, Bupati: Mereka Menangis Karena Hidupnya Susah

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil berharap vaksinasi COVID-19 berpengaruh terhadap munculnya imun tubuh nakes.

Dilansir Kabar Besuki dari Antara, berdasarkan data KPCEN per 12 Maret 2021 pukul 15.00 WIB, jumlah sasaran vaksinasi SDM Kesehatan di Jabar yakni 181.701 orang.

Jumlah SDM Kesehatan yang sudah divaksin dosis 1 sebanyak 175.172 orang (96,41 persen) dan dosis 2 sebanyak 141.375 orang (77,81 persen).

Selain itu, Kang Emil menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mempercepat vaksinasi tahap II dengan sasaran lansia dan pelayan publik. Vaksinasi tahap II pun ditargetkan selesai akhir Juni 2021.

Untuk mewujudkan target tersebut, kata Kang Emil, pihaknya harus menyuntik vaksin COVID-19 kepada 150 ribu orang per hari.

Baca Juga: Larangan untuk Wartawan dan Pengunjung, Masuk ke dalam Pengadilan Negeri Sidang Perdana Rizieq Shihab

Gedung-gedung besar pun akan dimanfaatkan sebagai tempat pelayanan vaksinasi, termasuk Gedung Pakuan dan Gedung Sate.

"Kita harus menyuntik 150 ribu orang per hari dan ternyata Puskesmas tidak memadai untuk penyuntikan. Karena itu, kami butuh 40-an gedung besar untuk bisa memvaksin massal dua ribu orang per hari," tuturnya.

Jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik mencapai 2.195.215 orang.

Menurut Kang Emil, percepatan vaksinasi perlu dilakukan. Selain untuk membentuk kekebalan kelompok, vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini memiliki kadaluarsa selama enam bulan.

Baca Juga: Rilis Lagu Baru Berjudul ‘Salah Mencintai’, Video Clip Betrand Peto duduki Posisi Trending Dunia

Baca Juga: Sidang Perdana Rizieq Shihab Sedang Berlangsung, Ratusan Aparat Jaga Ketat Pintu Masuk PN Jakarta Timur

"Saya tadi rapat dengan Kemenkes. Kalau untuk vaksinasi profesi publik Jabar ranking satu alias paling banyak, seperti wartawan, TNI, Polri, guru. Tapi, lansia masih kurang atau ranking tiga. Maka, minggu ini, kami akan memaksimalkan penyuntikan kelompok lansia," ucapnya.

"Kolaborasi ini akan membuat Jabar sukses dalam vaksinasi, tanpa dukungan tersebut kami khawatir target tidak tercapai dan vaksin keburu kadaluarsa," imbuhnya.

Kang Emil meminta masyarakat Jabar untuk tidak khawatir terkait vaksin COVID-19 yang kadaluarsa. Karena Pemda Provinsi Jabar memastikan tidak akan ada vaksin COVID-19 kadaluarsa yang digunakan.

Baca Juga: Alhamdulillah, WNI yang Sudah Vaksin dan Miliki ATM BRI Dikabarkan Dapat Bansos Rp1,5 Juta [Cek Fakta]

"Publik jangan khawatir tidak ada di Jabar menggunakan vaksin kadaluarsa. Kami tidak akan pernah melanggar prosedur," katanya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler