Amerika Serikat Menghadapi Lonjakan Migran Terbesar dalam 20 Tahun, Mengancam Keamanan dalam Negeri

17 Maret 2021, 20:20 WIB
ILUSTRASI Amerika /Choirun Nissa /,*/PIXABAY

KABAR BESUKI - Amerika Serikat menghadapi lonjakan migran terbesar di perbatasan barat daya dalam 20 tahun. Hal ini disampaikan oleh sekretaris keamanan dalam negeri pada hari Selasa, 16 maret 2021, ketika pemerintahan Biden berlomba untuk menangani masuknya anak-anak yang mencoba melintasi perbatasan AS-Meksiko sendirian.

Sekretaris Keamanan Dalam Negeri, Alejandro Mayorkas mengatakan bahwa jumlah upaya penyeberangan perbatasan oleh orang-orang dari Amerika Tengah dan Meksiko terus meningkat sejak April 2020 dan sebagian besar migran yang merupakan orang dewasa lajang dan keluarga, ditolak.

Kemiskinan, kekerasan dan korupsi di Meksiko dan Segitiga Utara Guatemala, Honduras dan El Salvador telah membuat orang mencari kehidupan yang lebih baik di Amerika Serikat selama bertahun-tahun dan hingga kini telah terjadi lonjakan tinggi.

Baca Juga: Tiga Resep Kue yang Mengambil Waktu Kurang dari 15 Menit, dan Akan Membuat Otakmu Meledak

Baca Juga: Arsene Wenger Berbicara Tentang Standart Kesuksesan Rival Ketika Pertama Mulai Melatih Arsenal

Baca Juga: Ternyata Minum Air Ketika Makan Bisa Menimbun Lemak, Ini Penjelasannya

Kondisi di Meksiko terus memburuk karena terjadi dua badai membuat kondisi kehidupan semakin buruk dan pandemi virus korona memperumit situasi perbatasan.

"Kami sedang mengambil langkah untuk menghadapi lebih banyak migran di perbatasan barat daya daripada yang kami alami dalam 20 tahun terakhir,”kata Mayorkas.

Agen perbatasan AS melakukan 100.441 penangkapan atau pengusiran migran di perbatasan dengan Meksiko pada bulan Februari. Sementara itu, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan minggu lalu tentang total bulanan tertinggi sejak krisis perbatasan tahun 2019.

Mayorkas mengatakan bahwa orang dewasa lajang merupakan mayoritas dari orang-orang yang terusir. Anak-anak yang bepergian sendirian, beberapa di antaranya berusia enam tahun.

Baca Juga: Awas! Jika Anda Minum Jenis Obat Ini Secara Rutin Bisa Berisiko Pendarahan

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Lebih Berpeluang Kembali ke MU Daripada Real Madrid yang Mengincar Kylian Mbappe

Pemerintah sedang membuat pusat pemrosesan bersama untuk memindahkan anak-anak migran tersebut tahanan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. Selain itu, pemerintah juga sedang mencoba mencari tempat penampungan tambahan untuk mereka.

Sejuah ini, pemerintahan Presiden Joe Biden telah berjuang untuk mempercepat pemrosesan ratusan pemuda di bawah 18 tahun yang melintasi perbatasan selatan sendirian setiap hari.

"Kami akan mencari solusi. Saya yakin bulan depan terdapat cukup tempat tidur untuk merawat anak-anak ini yang tidak memiliki tempat untuk pergi, tetapi mereka perlu dirawat," kata Biden yang dilansir dari ABC News.

Partai Republik di Kongres mengatakan pemerintahan Biden memicu lonjakan perbatasan dengan berjanji untuk melepaskan beberapa kebijakan garis keras mantan Presiden Donald Trump terhadap imigrasi ilegal.

“Itu tidak harus terjadi. Krisis ini diciptakan oleh kebijakan presiden dari pemerintahan baru ini, ”kata pemimpin Republik DPR, Kevin McCarthy di fasilitas perbatasan El Paso pada hari Senin.

Baca Juga: Disbudpar Sumsel Lestarikan Warisan Budaya, Ini Keunikan dari Makanan hingga Rumah Adat

Menurut seorang pejabat badan yang tidak mau disebutkan namanya, hampir 4.300 anak tanpa pendamping ditahan oleh petugas Patroli Perbatasan pada hari Minggu. Secara hukum, anak-anak harus dipindahkan dari fasilitas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan ke tempat penampungan dalam waktu 72 jam.

Dalam waktu dekat, pemerintah federal sedang menyiapkan fasilitas tambahan di Texas dan Arizona untuk melindungi anak-anak tanpa orang tua. Mereka juga akan bekerja sama dengan Meksiko untuk meningkatkan kapasitasnya untuk menerima keluarga yang terusir.***

 

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler