Karena Banyak Teror, Polisi Akan Meningkatkan Keamanan Gereja Menjelang Akhir Pekan Paskah

1 April 2021, 21:05 WIB
ILUSTRASI Gereja,* /Choirun N//PIXABAY

KABAR BESUKI - Polisi Indonesia mengatakan pada Kamis, 1 April 2021 bahwa mereka akan meningkatkan keamanan di gereja-gereja di seluruh negeri menjelang akhir pekan Paskah, setelah dua serangan teror baru-baru ini.

Juru bicara Polri Rusdi Hartono mengatakan, “Melihat kondisi keamanan akhir-akhir ini, khususnya)insiden di Makassar, Polri telah menginstruksikan kepolisian di semua daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme, terutama dalam operasi pengamanan Paskah. perayaan. "

Diketahui pada hari Rabu, seorang wanita berusia 25 tahun terlibat baku tembak dengan polisi di dalam Mabes Polri di Jakarta. Dia melepaskan enam tembakan ke petugas polisi sebelum ditembak mati secara fatal. Tidak ada petugas polisi yang terluka dalam insiden tersebut.

Baca Juga: Butuh 3 Hari Memadamkan Kebakaran di Taman Bandhavgarh India, Tingkat Kerusakan Mengerikan

Kepala Kepolisian, Hartono mengatakan polisi akan menyisir gereja untuk mencari bom dan barang-barang mencurigakan lainnya. Polisi juga akan dikerahkan untuk menjaga pintu masuk dan pintu gereja serta memeriksa barang-barang milik pengunjung.

"Saya sudah menginstruksikan Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala Badan Intelijen Negara untuk meningkatkan kewaspadaan," jelasnya. Hartono juga mengatakan polisi sedang meninjau prosedur keamanan mereka sendiri setelah insiden Jakarta.

“Faktanya adalah, dia bisa menyelundupkan senjata ke markas polisi. Kami sedang mengaudit prosedur keamanan kami. Jika ada kekurangan, kami akan melakukan perbaikan. Dan bukan hanya Mabes Polri saja, tapi akan diterapkan ke Polsek, ”ujar Hartono lebih lanjut.

Baca Juga: Survei Kepuasan Presiden, Warganet: Publik Percaya Indonesia Maju Dipimpin Jokowi

Baca Juga: Penundaan Vaksin dari India Disebabkan Protes Pemerintahan Karena Penduduknya tidak Mendapatkan Vaksinasi

Meski beberapa pos polisi dan kantor wilayah menjadi sasaran serangan teror, ini adalah kali pertama markas nasional diserang. Polisi juga menyelidiki bagaimana penyerang memperoleh pistol yang digunakan dalam serangan itu.

Hartono mengatakan dari tubuh tersangka, polisi menemukan kartu anggota yang dikeluarkan oleh lembaga penembak yang sekarang sudah tidak berfungsi. "Mungkin begitulah cara dia mendapatkan pistol itu. Kami masih menyelidiki. Sulit karena tersangka sudah meninggal, ”ujarnya.

"Petugas polisi telah diperintahkan untuk mengambil tindakan tegas setiap kali mereka diserang dan tersangka tampaknya bersenjata, terutama ketika tersangka melanggar kompleks keamanan tinggi seperti Mabes Polri," jelas Hartono.

Kepemilikan senjata api dan airsoft gun diatur secara ketat di Indonesia. Senjata harus didaftarkan oleh petugas keamanan dan pemiliknya harus memiliki izin dan menjadi anggota Persatuan Berburu dan Menembak Indonesia (Perbakin).

Baca Juga: Studi Mengungkap, Orang Sarkastik dan Suka Menyindir Dianggap Lebih Cerdas dari Orang Biasanya

Ketua Perbakin, Letnan Jenderal Joni Supriyanto mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Aini bukan anggota berlisensi meskipun dia telah menghadiri pelajaran menembak di lapangan tembak yang sekarang sudah tidak ada lagi.

Polisi mengatakan sebelum serangan yang dia lakukan, ia memasang gambar bendera ISIS di akun Instagram-nya, dan pihak berwenang juga telah menemukan surat wasiat di rumahnya. Dia juga telah mengirim pesan kepada keluarganya untuk mengucapkan selamat tinggal melalui WhatsApp.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler