Harga Gabah Anjlok, Petani Lebak Harapkan Bantuan dari Pemerintah Setempat di Tengah Pandemi COVID-19

3 April 2021, 16:06 WIB
Foto: Aktivitas Pertanian di Kabupaten Lebak. /Rizqi A/ /Dokumentasi Warga

KABAR BESUKI – Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah setempat di tengah pandemi COVID-19 untuk menyelamatkan usaha mereka.

Mereka mengharapkan bantuan tersebut demi memenuhi kesejahteraan mereka dan keluarganya di tengah situasi ekonomi yang mengalami ketidakpastian.

“Kami berharap adanya bantuan sarana produksi (sarpras) dan alat pertanian (alsintan) serta permodalan,” kata Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbayah Kabupaten Lebak, Ruhyana sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari ANTARA pada Jumat, 2 April 2021 kemarin.

Baca Juga: Petugas Bandara Sam Ratulangi Manado Musnahkan Sejumlah Barang Terlarang, Terutama Miras Cap Tikus

Baca Juga: Menakjubkan! Ini 5 Jenis Rempah-Rempah Indonesia yang Bermanfaat untuk Kesehatan Anda, Salah Satunya Kunyit

Baca Juga: Kartu BPJS Ketenagakerjaan Anda Hilang? Jangan Panik! Begini Cara Mudah Mencetaknya Secara Online dan Offline

Selama pandemi COVID-19 berlangsung, para petani di Kabupaten Lebak tidak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah setempat dalam rangka meningkatkan kinerja usaha pertanian hingga kini.

Apalagi, dalam beberapa waktu terakhir petani merasa sangat terpukul dengan menurunnya tingkat produksi dan permintaan sayur-sayuran, pangan, dan palawija dari yang semula lima ton menjadi dua ton per hari.

Menurutnya permintaan pasar dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan sejumlah pemerintah daerah.

Berdasarkan kebijakan tersebut, aktivitas perekonomian di Pasar Rangkasbitung dibatasi hingga pukul 22.00 WIB.

Akibatnya, kegiatan ekonomi di berbagai sektor terkait menjadi lesu sehingga secara tidak langsung merugikan petani sebagai pihak produsen kebutuhan pokok.

Baca Juga: Bak Karma, Pelaku Penodongan Pistol di Lampu Merah Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka

Oleh karena itu, petani di Kabupaten Lebak sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah setempat sehingga usaha pertanian tetap menjadi andalan perekonomian masyarakat.

“Kami bersama petani, saat panen sekarang itu tidak banyak meraup keuntungan, karena harga gabah masih rendah,” ujar Ruhyana.

Adapun bantuan yang diharapkan oleh para petani di Kabupaten Lebak antara lain berupa pasokan benih, penyaluran pupuk subsidi secara tepat waktu, dan pembangunan jaringan irigasi.

Selain itu, mereka juga mengharapkan bantuan berupa alsintan seperti alat penggilingan, traktor, dan kendaraan combine harvester.

Sementara itu, bantuan permodalan yang diberikan melalui Program Bantuan Permodalan Usaha Mikro (BPUM) hanya sebesar Rp2,4 juta saja.

“Kami berharap bantuan itu bisa direalisasikan saat melaksanakan gerakan percepatan tanam pada Mei-Juni mendatang,” tuturnya.

Hal serupa juga dikemukakan oleh Samian, seorang petani Blok Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak.

Selama ini, dia tidak pernah merasakan adanya bantuan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun program sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Kami minta bantuan itu bisa direalisasikan sehingga usaha pertanian tetap berlanjut guna meningkatkan kesejahteraan,” kata Samian.

Baca Juga: Dalam Waktu Dekat, Iran Akan Membebaskan Kapal Tanker Milik Korea Selatan yang Disita Beserta Kaptennya

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Irwan mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang mengajukan bantuan kepada Kementerian Pertainan (Kementan) untuk meningkatkan usaha pertanian di Kabupaten Lebak.

Akan tetapi, bantuan yang akan direalisasikan berupa benih bersertifikat unggul hanya sebanyak 650 kg untuk area seluas 50 hektare.

“Kami menyalurkan bantuan benih itu saat petani memasuki gerakan percepatan tanam,” ujar Irwan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler