Menurut Penelitian, Pria dengan Tingkat Hormon Ini yang Tinggi Lebih Berisiko Terkena Kanker Kulit Ganas

4 April 2021, 09:08 WIB
Foto: Ilustrasi pria /Rianti S/// pexels.com/ Andrea Piacquadio

KABAR BESUKI - Melanoma adalah salah satu jenis kanker kulit yang paling sering muncul akibat terlalu sering terpapar sinar UV dari matahari.

Melanoma biasanya disebabkan oleh terlalu berjemur di bawah sinar matahari, namun gaya hidup, usia, dan genetik juga berperan besar dalam pembentukan kanker kulit ini.

Biasanya orang dengan kulit berwarna pucat seperti kebanyakan ras kaukasia adalah yang paling rentan didiagnosis dengan kanker kulit ini.

Baca Juga: Ban Kapten Ronaldo yang ‘Dibuang’, Berhasil Dilelang dengan Harga 64 Ribu Euro untuk Biaya Operasi Bayi

Baca Juga: Milenial Sebagai Sasaran Radikalisme, Pengamat: Perlunya Konten Kreatif dengan Pendekatan Ideologi Pancasila

Baca Juga: Maraknya Aksi Terorisme di Indonesia, Ketua PBNU: Virus Radikalisme Terjadi karena Kurangnya Pendidikan Agama

Namun menurut studi yang dilakukan oleh Cancer Research UK, mereka menemukan jika pria mungkin sedikit lebih rentan terkena melanoma daripada wanita.

Studi tersebut mengungkapkan, pria dengan tingkat testosteron yang tinggi berpotensi meningkatkan risiko kanker kulit yang mematikan, seperti dilansir Kabar Besuki dari The Guardian.

Dalam studi ini, Cancer Research UK menemukan jika satu dari 36 pria dan satu dari 47 wanita di Inggris akan didiagnosis dengan kanker kulit melanoma seumur hidupnya.

Dr Eleanor Watts dari Universitas Oxford mengatakan jika kadar testosteron bisa menjadi faktor utama pria berisiko menderita kanker kulit melanoma.

"Ada bukti tidak langsung yang berkaitan dengan testosteron dan melanoma sebelumnya.ini adalah pertama kalinya kami melihat hubungan dengan risiko melanoma pada pria," kata Watts.

Dalam Journal of Cancer, Watts dan rekannya melaporkan bahwa mereka mempelajari data yang berkaitan dengan kadar testosteron dalam sampel darah.

Data tersebut diambil dari UK Biobank dengan menggunakan data 182.600 pria dan 122.100 wanita pascamenopause berusia 40 hingga 69 tahun.

Baca Juga: Aksi Terorisme di Indonesia, Komisioner Komnas HAM: Terorisme Adalah Kejahatan, Harus Segera Ditindak Tegas

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Ini Dia 4 Tips Jitu untuk Menenangkan Hati Pria yang Sedang Mengalami Bad Mood

Semua peserta bebas dari kanker setidaknya selama dua tahun setelah sampel diambil, dan tidak mengonsumsi obat terkait hormon pada awal penelitian.

Hasil yang diperoleh setelah mengikuti catatan kehidupan orang-orang tersebut selama tujuh tahun, 9.519 pria atau sekitar 5.2 persen partisipan didiagnosis menderita kanker ganas.

Sedangkan sebanyak 5.632 wanita pasca menopause atau sekitar 4.6 persen dari jumlah partisipan yang mengalami kanker ganas.

Tim kemudian memperhitungkan sejumlah faktor termasuk etnis, indeks massa tubuh, merokok, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik untuk mengeksplorasi apakah ada korelasi antara tingkat testosteron dan kanker tertentu.

Hasilnya adalah, pria yang memiliki kadar testosteron tinggi dikaitkan dengan memiliki risiko kanker melanoma ganas.

Setiap kenaikan 50 pmol/L akan meningkatkan kemungkinan pria menderita kanker melanoma sebesar 35 persen.

Selain itu, tingkat testosteron yang tinggi pada pria juga dikaitkan dengan risiko kanker prostat yang lebih besar.

Baca Juga: Resmi Menikah, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Rencanakan Bulan Madu di Dubai, Langsung Gaspol!

Wanita yang memiliki tingkat testosteron yang lebih tinggi juga lebih berisiko terkena kanker payudara dan endometrium.

Namun, paparan sinar UV dari matahari tetaplah faktor terbesar dari peningkatan risiko kanker melanoma.

Sehingga, sekitar 86 persen kasus melanoma biasanya masih bisa dicegah dengan mengurangi paparan sinar matahari terlalu lama.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler