Tips Mudah Budidaya Tanaman di Lahan yang Sempit, Bertani Versi Rumahan

4 April 2021, 10:10 WIB
foto: kolose berbagai metode penanaman di lahan sempit /Prasetyo B/ /prasetyopramono/dok.kabarbesuki

KABAR BESUKI - Memiliki lahan sempit bukan halangan untuk bercocok tanam. Justru lahan yang sempit bisa menjadi tantangan tersendiri.

Adanya lahan hijau di rumah tentunya tidak hanya membawa kesejukan namun juga dapat menghindarkan kita dari stres.

Pemilihan tanaman yang tepat dan tata letak menjadi hal yang penting dalam bertanam di lahan sempit.

Baca Juga: Penemuan Benda Mencurigakan di Terminal Purbaya Telah Diamankan Tim Gegana

Dilansir dari balitsa.litbang.pertanian.go.id, Berikut bisa menjadi alternatif dalam memanfaatkan lahan sempit untuk bercocok tanam.

Menerapkan hidroponik dengan pipa air

Hidroponik sendiri merupakan cara bertanam yang lebih memanfaatkan air ketimbang tanah. Salah satu caranya adalah dengan cara memanfaatkan pipa air.

Bagian terpenting yang harus diperhatikan dalam membuat hidroponik adalah suhu, nutrisi untuk tanaman, dan intensitas cahaya.

Dalam penanaman dengan hidroponik, bisa menggunakan lahan seluas 1×2meter yang bisa menampung sekitar 20-25 tanaman.

Hidroponik sendiri memiliki konsep utama yaitu mengganti unsur hara yang biasa didapat tanaman dari tanah dengan memberikan nutrisi buatan pada air yang digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik.

Oleh karena itu, perawatan hidroponik pun memerlukan ketekunan.

Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Disebut-Sebut Mantan Polisi, ‘Eks Intel Polres Makassar’ Ini Faktanya

Baca Juga: Cara dan Adab Makan Nabi Muhammad SAW Ini Patut Dijadikan Contoh Agar Tidak Serakah dan Boros

Menggunakan Polybag untuk Menghemat Biaya

Menanam dengan polybag bisa menghemat biaya karena alat yang dibutuhkan pun sederhana.

Selain hemat biaya, polybag pun tidak memerlukan lahan yang luas untuk bertanam.

Saat menggunakan polybag, gunakan perbandingan komposisi berikut, yakni 2 bagian tanah, 1 bagian kompos, dan 1 bagian arang sekam.

Tanaman yang bisa ditanam di polybag seperti cabe, tomat, seledri, dll.

Menerapkan Metode Vertikultur

Metode tanam lahan sempit berikut ini sangat cocok untuk membudidayakan jenis sayuran, seperti sawi, kangkung, seledri, pakcoy hingga tomat.

Vertikultur memiliki banyak model mulai dari vertikultur gantung, tempel, tegah hingga rak. Wadah tanam yang digunakan bisa menggunakan paralon PVC tau botol air mineral 1,5 bekas.

Untuk lahan yang sangat sempit kamu bisa meletakan tanaman vertikulturmu di tembok teras rumah. Asalkan ada sinar matahari yang cukup tanaman vertikultur akan tumbuh dengan maksimal.

Baca Juga: Pulau Buru dan Ambon Diguncang Gempa Bumi Dini Hari Tadi

Memanfaatkan rooftop (tempat terbuka di atas rumah)

Rooftop di lantai dua yang berbentuk datar bisa dimanfaatkan sebagai lahan bertanam.

Bisa menggunakan teknik hidroponik, polybag, atau vertikultur. Rooftop ini digunakan untuk menanam tanaman dengan ukuran kecil.

Sebelum bertanam di rooftop, pastikan konstruksi atap kuat karena akan digunakan untuk berat tanah, air, tanaman, dan orang yang berada di atas.

Taman rooftop atau biasa dikenal dengan istilah roof garden mampu meredam panas matahari yang masuk ke dalam rumah serta membantu mengurangi pemanasan global.

Roof garden bisa dijadikan pula sebagai tempat bersantai di rumah.

Menerapkan Metode Aeroponik

Aeroponik merupakan cara bercocok tanam yang memanfaatkan udara sebagai media tanam utama dengan akar yang hanya menggantung di udara tanpa menggunakan tanah seperti kebanyakan teknik lainnya.

Pada dasarnya metode ini merupakan salah satu tipe dari metode hidroponik, karena juga memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.

Bedanya, aeroponik tidak mencelupkan tanaman pada air terus menerus.

Baca Juga: Siap Rebut Pasar Kelas Atas, Genesis Pamerkan Sedan G80 dan SUV GV80

Paling umum dilakukan di Indonesia, penanaman aeroponik menggunakan media tanam styrofoam.

Akar-akar tanaman dibiarkan menggantung dan nutrisinya diberikan dengan cara disemprotkan langsung pada akarnya tersebut.

Maka ada jam-jam khusus penyemprotan sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Keuntungan dari teknik ini yakni, mampu menghasilkan tanaman dengan kualitas lebih baik dan lebih cepat panen.

Sayangnya, biaya menanam secara aeroponik terbilang cukup tinggi dan memerlukan lebih banyak tenaga.***

Editor: Yayang Hardita

Tags

Terkini

Terpopuler